OPINI

Rakyatlah Penentu Masa Depan Indonesia

Jadi, alih-alih sebagai bentuk kewajiban moral demi kepentingan bangsa, cawe-cawe Presiden Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 justru sangat jauh dari nilai-nilai moral.

Jika dibiarkan, hal tersebut dapat menghancurkan demokrasi dan memecah belah bangsa. Ditambah Presiden Jokowi yang tak lagi merdeka karena tersandera oleh tekanan asing, Indonesia bisa jadi sedang menghitung hari.

Rakyat yang Menentukan

Melihat konstelasi pemerintahan dan politik nasional saat ini, saya agak pesimis akan ada otoritas atau kekuatan politik yang bisa dan mau menghentikan cawe-cawenya Presiden Jokowi tersebut. Tapi di dalam negara demokrasi, sejatinya kekuatan utama ada pada rakyat, bukan pada presiden. Maka, rakyatlah penentunya.

Perihal tiga periode, rakyat lah yang menentukan, bukan Jokowi. Tentang siapa saja bakal Capres yang akan maju, rakyat pula yang menentukan, bukan Jokowi. Masa depan Indonesia, rakyat Indonesia lah yang menentukan, bukan Jokowi.

Maka sekarang inilah saat nya kita segenap rakyat Indonesia untuk sadar. Pertama, sadar bahwa kita adalah rakyat yang berhak penuh atas negara Republik Indonesia.

Kedua, lewat mekanisme Pemilu setiap lima tahun sekali, kita memilih wakil rakyat, kepala daerah, hingga Presiden. Rakyat memberi mandat kepada mereka semua untuk saling bersinergi, menggunakan segenap sumber daya manusia dan alam untuk kepentingan rakyat Indonesia, bukan kepentingan pribadi apalagi kepentingan asing.

Ketiga, dengan demikian, sadar bahwa rakyatlah yang bebas menentukan masa depan Indonesia, bukan Presiden, dan bukan pula elite-elite partai politik.

Untuk itu, mari bersatulah semua rakyat Indonesia. Dengan pertolongan Allah SWT, kita dapat menentukan masa depan negeri yang kita cintai ini, merdeka dan bebas dari tirani. Mari kita sebarluaskan kepada semua, rakyat lah yang menentukan, bukan yang lain.

Kita punya hak penuh untuk mengatakan salah kepada mereka yang telah kita beri mandat, termasuk Presiden. Jika setelah diperingatkan berkali-kali masih juga tidak menghiraukan, maka dengan terpaksa, rakyat akan turunkan Presiden Jokowi. Seperti 25 tahun yang lalu, rakyat yang muak, menurunkan Presiden Soeharto. []

Ridho Rahmadi, Ph.D., Ketua Umum Partai Ummat.

Jakarta, 8 Juni 2023.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button