Ramadhan yang Membekas
Ramadhan mengajarkan kita untuk semangat beribadah dan beramal shalih. Maka, pasca Ramadhan ini diharapkan kita mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal shalih seperti yang kita lakukan di bulan Ramadhan.
Ibadah dan amal shalih itu tidak hanya diperintahkan di bulan Ramadhan saja, namun juga diperintahkan setiap saat selama kita hidup di dunia yang fana ini. Inilah tujuan kita hidup di dunia sebagai makhluk Allah ta’ala sesuai dengan firman-Nya, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Az-Zariyat: 56).
Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba berbuat beribadah dan berbuat amal shalih (kebaikan) setiap saat, bukan hanya pada bulan Ramadhan. Allah ta’ala berfirman, “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan..” (Al-Baqarah: 148).
Allah ta’ala juga memerintahkan kita untuk meminta maghfirah-Nya dengan segera pada setiap saat, bukan pada bulan Ramadhan saja. Allah ta’ala berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali ‘Imran: 132)
Kedua; Senantiasa menjaga diri dari maksiat.
Ramadhan mengajarkan kepada kita bagaimana mengendalikan diri dari hawa nafsu dan menjaga diri maksiat lewat ibadah puasa. Nabi -shallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Puasa itu perisai (penahan maksiat).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Pada waktu berpuasa, kita dituntut untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan hubungan suami istri, dan dari hal-hal diharamkan oleh syariat. Jika hal-hal yang mubah dan halal seperti makan, minum dan hubungan istri dilarang pada waktu berpuasa, maka terlebih lagi hal-hal yang diharamkan.
Maka, sudah sepatutnya setelah Ramadhan ini kita mampu menjaga diri dari maksiat, baik berupa perkataan yang haram seperti ghibah, mencaci maki, menghina, menipu, menfitnah, menyakiti dan sebagainya, maupun perbuatan yang haram seperti mencuri, merampok, mencopet, korupsi, menzhalimi, memukul, membunuh, pamer aurat, pacaran, pergaulan bebas laki dan perempuan non mahram, berzina dan sebagainya. Dengan demikian, pasca Ramadhan ini kita diharapkan menjadi seorang muslim yang shalih dan berakhlak mulia.
Ketiga; suka membantu orang fakir dan miskin.
Ramadhan telah mendidik dan melatih kita untuk membantu saudara kita yang lemah ekonominya lewat infak/sedekah dan zakat. Amal shalih tersebut sangat digalakkan pada bulan Ramadhan.