Ramadhan yang Membekas
Keutamaan shalat sunnat Syuruq atau Isyraq yaitu pahalanya seperti haji dan umrah secara sempurna (HR. At-Tirmizi).
Ketujuh; Senantiasa bertadarus Al-Qur’an.
Ramadhan telah mendidik dan melatih kita untuk senantiasa mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an melalui tadarus al-Qur’an di bulan Ramadhan. Tadarus Al-Qur’an adalah membaca, memahami (mentadabburi), mengkhatamkan, menghafal, mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.
Tadarus Al-Qur’an termasuk amalan yang paling utama dan digalakkan di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, umat Islam dengan semangat dan antusias bertadarus Al-Qur’an selama bulan Ramadhan. Bahkan dalam bulan Ramadhan seorang muslim mampu mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa kali.
Maka, sepeninggal Ramadhan kita diharapkan terbiasa dengan berinteraksi dengan al-Quran baik dengan membaca, mengkhatamkan, memahami, menghafal, mempelajari maupun mengajarkan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an itu tidak hanya wajib dibaca pada bulan Ramadhan, namun juga wajib dibaca pada bulan-bulan berikutnya (selain Ramadhan).
Banyak sekali keutamaan orang yang bertadarus Al-Qur’an, di antaranya yaitu; Pertama: mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat (HR. Muslim). Kedua, dimuliakan dan ditinggikan derajat oleh Allah ta’ala dengan menjadi orang yang terbaik di antara manusia (HR. Al-Bukhari). Ketiga, orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan disediakan tempat yang paling istimewa di surga bersama para malaikat yang suci. Sedangkan orang yang membaca terbata-bata (belum pandai), maka ia akan diberi dua pahala. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Keempat, mendapat sakinah, rahmat, doa para malaikat dan pujian dari Allah ta’ala (HR. Muslim). Kelima, mendapat pahala yang berlipat ganda yaitu setiap huruf dihitung satu kebaikan dan satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh pahala (HR. At-Tirmizi), dan sebagainya. Kelima, diberikan izzah dan kejayaan pada suatu kaum atau negeri (HR. At-Tirmizi).
Demikianlah hendaknya kita mengisi hari-hari pasca Ramadhan yaitu dengan istiqamah melakukan berbagai ibadah dan amal shalih seperti yang kita lakukan di bulan Ramadhan. Ibadah dan amal shalih ini tidak hanya diperintahkan pada bulan Ramadhan, namun juga pada bulan-bulan lainnya.
Kesuksesan Ramadhan seseorang itu ditandai dengan semakin baik ibadah dan perilakunya yaitu menjadi orang bertakwa pasca Ramadhan. Jika ibadah dan perilakunya baik atau semakin baik, berarti dia telah sukses dalam Ramadhan. Namun sebaliknya, jika ibadah dan perilaku buruk atau semakin buruk, maka berarti dia telah gagal dalam Ramadhan.
Oleh karena itu, mari kita semangat dan istiqamah dalam ibadah dan amal shalih di bulan-bulan lainnya sebagaimana kita lakukan di bulan Ramadhan. Semoga ibadah dan amal shalih kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah ta’ala. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang sukses dalam Ramadhan dan mendapat gelar takwa. Aamiin.
Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA., adalah Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara, Ketua PC Muhammadiyah Syah Kuala Banda Aceh, anggota bidang Pakar Parmusi Aceh, Dosen Fiqh dan Ushul Fiqh Pascasarjana UIN Ar-Raniry, dan Doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM)