Rasulullah Saw Pribadi yang Zuhud
Sebagaimana beliau memakai pakaian betambal, keluarganya pun memakai pakaian bertambal juga. Urwah bin Zubair berkata, “Aisyah tidak suka memperbarui bajunya (menggantinya dengan baju baru) melainkan menambalnya atau membaliknya.”
Semua pakaiannya itu berharga sangat murah sehingga Hasan al-Bashri pernah memperkirakan harga muruth (pakaian yang dibalutkan ke tubuh) istri beliau hanya dengan jumlah enam dirham.
Ketiga, tempat tinggal beliau. Tempat tinggal beliau bukanlah istana megah, tetapi hanya sebuah ruangan untuk setiap istrinya. Di dalamnya beliau tidur, duduk, makan, dan menerima tamu. Perabotannya pun sangat sederhana dan murah. Kasur dan bantal Rasulullah Sawterbuat dari kulit yang diisi dengan serabut, sebagaimana telah dibahas.
Beliau tidak menghiasi dinding rumahnya dengan sebuah tirai pun. Beliau marah jika melihatnya, karena menganggap bahwa hal itu termasuk pemborosan pada saat kaum muslimin yang lain sangat membutuhkan, dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang bisa mendorong seseorang untuk mencintai dunia. Aisyah berkata, “Suatu saat Rasulullah Saw berangkat perang, lalu aku menggantungkan sebuah permadani. Ketika Rasulullah Saw datang dan melihat permadani tersebut, aku melihat pandangan tidak suka pada wajahnya. Lalu beliau mencopot permadani dan mengoyaknya seraya berkata, “Sesungguhnya Allah SWT tidak memerintahkan kita untuk menghiasi ruangan dan tanah ini.”
Rasulullah Saw mengunjungi rumah putrinya, Fatimah, dan beliau melihat sebuah tirai yang dibentangkan, kemudian beliau pulang kembali. Lalu datanglah Ali kepada beliau dan berkata, “Apakah benar kabar yang sampai padaku bahwa engkau mendatangi rumah putrimu, tetapi tidak jadi masuk ke dalamnya.”
Rasulullah Saw bersabda, “Apakah aku tidak salah melihat bahwa rumahnya telah dihiasi tirai yang berasal dari nafkah di jalan Allah.” Padahal harga kain tipis yang digunakan putrinya itu hanya empat dirham.
Keempat, simpanan harta beliau. Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah menyimpan harta atau benda lainnya. Anas bin Malik berkata, ”Rasulullah Saw tidak menyimpan sesuatupun untuk hari esok.”
Cukuplah kita mengetahui bahwa ketika Rasulullah wafat, beliau tidak meninggalkan sesuatupun kecuali sebuah pedang, seekor keledai dan sebidang tanah yang disedekahkan di jalan Allah. Beliau juga meninggalkan sebuah baju besi yang digadaikan kepada seorang laki-laki Yahudi seharga tiga puluh sha’ gandum yang diambil beliau untuk memberi makan keluarga beliau.”
Subhanallah, inilah teladan sikap zuhud dari manusia termulia di dunia dan akhirat, seorang Rasul yang sekaligus pemimpin dan kepala negara, Rasulullah Muhammad Saw.
Shodiq Ramadhan