RESONANSI

Refleksi Maulid: Tahun Berkah Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Dunia saat itu diliputi kegelapan. Kezaliman dan kemaksiatan menyebar dimana-mana. Hilang rasa aman dan belas kasihan. Yang kuat menindas yang lemah. Yang lemah mati tak berdaya. Kerakusan dan kesombongan para penguasa semakin dipertontonkan. Hingga berani menisbatkan diri sebagai Tuhan dan menantang Tuhan hingga nekat menghancurkan bangunan Ka’bah, rumah Allah SWT.

Namun sebelum niat untuk menghancurkan bangunan Ka’bah terealisasi, pasukan Gajah dari penguasa sombong binasa oleh segerombolan burung kecil Ababil yang melemparinya dengan batu api.

Selamatlah bangunan Ka’bah dari niat penghancuran yang dilakukan penguasa sombong Abrahah yang juga ikut binasa.

Peristiwa penghancuran pasukan gajah oleh burung Ababil dikenal sebagai tahun gajah. Dan di tahun itu pula Baginda Rasulullah saw lahir ke dunia, di bulan Rabiul awal, tahun Gajah (571 M).

Di tahun kelahirannya, Istana kerajaan dunia berguncang dengan dahsyatnya, hingga patung-patung pemujaan jatuh dan hancur berkeping-keping, dan api pemujaan padam. Peristiwa besar yang memunculkan banyak tanya.

Kelahiran Baginda Rasul Saw disambut gembira dengan penuh suka-cita. Bahkan pamannya Abu Lahab sangat bahagia dengan kelahirannya dan memerdekakan budak perempuannya kemudian diperintahkan untuk menyusui Rasulullah Saw. Kemudian penyusuannya dilanjutkan oleh Halimatus Sa’diyah.

Rasulullah Muhammad Saw tumbuh menjadi sosok pemuda yang rupawan dan berakhlak mulia. Segala kemuliaan tersemat dalam dirinya.

Hingga di usia 40 tahun, Muhammad Rasulullah Saw diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Keadaan berbalik dan berubah. Sosok Rasulullah Muhammad Saw yang dicintai oleh karib kerabat dan keluarga, berubah menjadi sosok yang dibenci, sebab mendakwahkan Islam dan menyampaikan kebenaran Islam.

Banyak dari keluarganya yang menentang aktivitas dakwah Rasulullah Muhammad Saw, terutama dari pamannya yaitu Abu Lahab. Segala macam siksaan dan hinaan, Rasulullah Saw terima dengan sabar, hingga pemboikotan agar Rasulullah Saw menghentikan aktivitas dakwahnya.

Namun segala macam hinaan, siksaan dan pemboikotan, tidak mampu menghentikan aktivitas dakwah Rasulullah Saw. Rasulullah Saw tetap melakukan dakwah mengajak manusia untuk menerima kebenaran islam. Tak putus harapan, sebab yakin dengan janji Allah SWT. Keimanan dan keyakinannya kepada kebenaran Islam tak tergoyahkan. Walaupun ujian dakwah tak pernah berhenti di hadapannya.

Hingga Allah swt menurunkan pertolongannya. Dengan dibukanya hati penduduk Madinah untuk menerima cahaya Islam, dan meminta Rasulullah Saw untuk menjadi pemimpin mereka yang akan menengahi setiap perselisihan yang terjadi diantara mereka.

Maka Rasulullah Saw pun menerima permintaan penduduk Madinah, kemudian hijrah ke Madinah. Di Madinah Rasulullah Saw mengatur kehidupan penduduk Madinah yang sangat heterogen dengan menggunakan piagam Madinah, yaitu perundang-undangan yang dibentuk berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Muhammad Saw, diberlakukan untuk mengatur seluruh urusan penduduk Madinah. Sehingga akhirnya diperoleh kedamaian dan ketentraman dalam negeri penduduk Madinah dan kedigdayaan Madinah hingga keluar negeri. Sehingga Madinah semakin kuat pengaruhnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button