NASIONAL

Rembuk Nasional Aktivis 98: Dibayar 100 Ribu Hingga Peserta dari Angkatan 1898

Jakarta (SI Online) – Rembuk Nasional Aktivis 98 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu 7 Juli 2018, ternyata tak ubahnya seperti kampanye partai politik. Mengklaim jumlah massa mencapai 50 ribu, boro-boro acara yang dihadiri Presiden Jokowi itu diikuti oleh mereka yang benar-benar para aktivis 98. Ternyata massa yang datang adalah hasil pengerahan dengan membayar.

Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, sebagian peserta yang hadir mengaku datang karena dibayar untuk meramaikan acara. Bahkan mereka tidak mengetahui tujuan dari rembuk nasional yang bertema perlawanan terhadap radikalisme, terorisme dan intoleransi ini.

Ketika diwawancara sejumlah wartawan, salah seorang pria berusia lanjut yang mengaku datang dari Bandung, mengaku menerima Rp100.000 untuk sekadar hadir. Dia juga dijanjikan untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Sayangnya ia tidak bisa menjelaskan siapa yang menjadi koordinator kedatangannya bersama peserta lain.

“Dari Bandung ke sini karena katanya ada Pak Jokowi, jadi saya ikut saja. Untuk transportasi dan makan ditanggung semua. Juga dikasih uang saku Rp 100.000,” ujarnya di lokasi acara, Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7).

Setahunya, kedatangan dirinya bersama rombongan sudah diatur oleh para koordinator yang berasal dari partai politik. “Yang ngajak dari orang partai gitu, ada koordinatornya yang ngajak buat ke Jakarta,” ungkapnya.

Ia pun tidak tahu akan ada deklarasi dukungan aktivis 98 kepada Presiden Jokowi untuk Pilpres 2019. “Tidak ada dibilang mau dukung begitu. Cuma dibilang ada acara di Jakarta, ada Jokowi,” imbuhnya.

“Saya bukan aktivis 98. Hanya diajak saja ke sini untuk ketemu Jokowi,” tegas pria itu lagi.

Di media sosial, acara yang dimotori Faizal Assegaf dan politisi PDIP Adian Napitupulu ini justru banyak mendapat cibiran. Ini seiring beredarnya foto-foto lansia dan anak-anak yang hadir dalam acara itu dengan mengenakan kaos yang disediakan panitia.

Warganet mencibir bahwa angkatan 98 ini nampak lebih tua dari usia yang seharusnya. Bahkan tak jarang mereka bahwa rembuk nasional ini bukan digelar aktivis 98, melainkan aktivis angkatan sebelumnya, seperti 65, zaman perjuangan kemerdekaan 1945, bahkan banyak yang mencibir, aktivis 1898. “Kalau ini mah bapaknya aktivis 98,” cibir pemilik akun @hudzaifahra.

“Ini para peserta rembuk nasional aktivis 98 yang siang tadi. Itu aktivis? itu 98 atau 65?” tanya akun @Umnia77 sembari mengunggah foto bapak tua mengenakan kaos bertuliskan ’20 Tahun Reformasi, 98 Rembuk Nasional I’. Bahkan ada yang nyeletuk, “Ternyata benar ini aktivis 98, 1898.”

Selain kehadiran para lansia, warganet juga menyindir banyaknya peserta yang masih berusia remaja. Sama seperti para lansia yang hadir, para remaja ini juga mengenakan kaos yang sama.

“Foto reuni aktivis 98, sebagian ada yang terlalu cepat “tua” dan ada juga yang malah kembali “muda”. Ini fenomena yang sungguh “luar biasa” dan baru terjadi di rezim sekarang ini,” sindir warganet bernama Razan.

Acara berkedok Rembuk Nasional ini, sejatinya adalah acara politik para reawan Jokowi yang menyatakan dukungan kepada petahana Joko Widodo untuk Pilpres 2019 mendatang. Dukungan itu bahkan termaktub dalam isi deklarasi Rembuk Nasional I Aktivis 98.

“Mendukung penuh Ir Joko Widodo sebagai calon presiden periode 2019-2024,” ujar Ketua Penyelenggara Rembuk Nasional I Aktivis 98, Sayed Junaidi Rizaldi saat membacakan deklarasi tersebut.

red: farah abdillah
sumber: rmol.co

Back to top button