Rempangku Sayang, Rempangku Malang
Sebagai penanggung jawab rakyat, maka menjadi kewajiban penguasa untuk mengatur dan mengurus segala problematika rakyat. Penguasa wajib pula memenuhi dan menjaga hajat hidup rakyatnya. Alhasil, mustahil seorang penguasa dalam sistem Islam mencederai hak-hak rakyat atas nama investasi berdalih pembangunan.
Haram pula bagi penguasa membentangkan karpet merah bagi para investor. Sebab, dapat membuka ceruk bagi individu/kelompok baik swasta maupun asing untuk menguasai sumber daya alam yang merupakan harta kepemilikan umum, yang sejatinya menjadi hak rakyat. Sebaliknya, penguasa harus menjamin dan menjaga harta kepemilikan rakyat dapat dikelola dan didistribusikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat tanpa mengabaikan kelestarian alam dan lingkungannya.
Dalam naungan sistem Islam yang dibangun di atas pondasi takwa, niscaya akan lahir pula seorang penguasa yang sadar benar bahwa tanggung jawabnya begitu berat karena konsekuensinya antara surga dan neraka. Sehingga ia akan bersungguh-sungguh mengemban amanahnya demi kemaslahatan rakyat. Sebab, ia ingat sabda Baginda Nabi Saw tercinta, “Tidaklah seorang penguasa diserahi urusan kaum Muslim, kemudian ia mati, sedangkan ia menelantarkan urusan tersebut, kecuali Allah mengharamkan surga untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Inilah kesempurnaan dan kehebatan sistem Islam andai diterapkan secara komprehensif dalam kehidupan. Tidak hanya melahirkan penguasa yang amanah dan mencintai rakyatnya, tetapi juga melahirkan sistem paripurna yang menjamin dan menjaga kemaslahatan rakyat. Sesuatu yang mustahil ditemui dalam sistem serakah bernama kapitalisme hari ini. Wallahu’Alam bishshawab.[]
Jannatu Naflah, Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Masyarakat