Resolusi 2025, MS Kaban Harap Politik Islam Bangkit
Bogor (SI Online) – Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban menilai 2024 sebagai tahun klimaks yang menggambarkan akumulasi dari pemerintahan selama sepuluh tahun terakhir.
Ia menyebutkan salah satu masalah besar yang perlu menjadi perhatian adalah utang negara yang terus membengkak hingga mencapai Rp8.461,93 triliun. Sementara itu, devisa negara hanya mencapai 149,9 miliar dollar AS dan utang jika di tanggung per kepala mencapai Rp28 juta.
Menurut Kaban, utang merupakan hal yang harus dijauhi dalam ajaran Islam, dan negara yang terus terjerat utang akan menanggung beban jangka panjang.
“Setiap satu dollar yang ditunda selama 20 hingga 30 tahun, maka negara akan mengambil 3,8 dollar untuk membayarnya. Itu adalah beban yang sangat berat,” ujarnya saat acara “Refleksi 2024 dan Resolusi 2025 Perspektif Islam” di Swiss Bell Hotel, Kota Bogor, Rabu (01/01/2025).
Selain itu, Kaban juga menyoroti peran umat Islam di Indonesia yang semakin terpinggirkan dalam peradaban. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, ia menyebutkan bahwa kekuatan Islam semakin tergerus, terutama dalam bidang ekonomi dan politik.
“Islam belum mendominasi, masih hanya menjadi pelengkap, terutama di parlemen,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu.
Meski demikian, Kaban masih berharap ada peluang bagi kebangkitan Islam di Indonesia. “Politik selalu memberi ruang untuk perubahan. Meskipun kita tahu, 80 tahun umat Islam belum mendominasi, masih ada harapan untuk bersatu dan bangkit,” pungkasnya.
Pernyataan-pernyataan Kaban ini membuka ruang untuk refleksi mendalam bagi bangsa Indonesia di awal tahun 2025, mengenai arah pembangunan ekonomi, politik, serta peran penting umat Islam dalam menentukan masa depan negara.
Dalam diskusi tersebut, selain Kaban, hadir juga pembicara lainnya yaitu KH Muhyiddin Junaidi (Wakil Wantim MUI), Ustaz Ismail Yusanto (Cendekiawan Muslim) dan Rizal Taufiqurrahman (ekonom).[]
rep: huda
red: adhila