OPINI

Rindu Reuni, Rajut Rekatkan Ukhuwah

Trending topik untuk peristiwa besar di penghujung tahun, yaitu Reuni akbar 212, dengan tagar #212forINDONESIA dan #GreatReunion212. Rindu membuncah di dada-dada kaum muslim tak mampu lagi dibendung. Berbagai isu negatif menghadang jelang momen 212, tak menghalangi langkah para mujahid berkumpul satukan ukhuwah.

Bermacam moda transportasi digunakan, baik melalui jalur darat, laut dan udara. Banyak yang menyisihkan uang berbulan lamanya demi hadirnya mereka di acara bergengsi ini. Pembatalan sepihak dari pihak transportasi di detik-detik keberangkatan, tak membuat kaum muslim surutkan langkah. Semua bergerak, bersatu, pekikkan takbir ‘Allahu Akbar’.

Penguasa seperti yang kehabisan akal mencegah acara ini. Pernyataan Din bahwa 212 hanya sekedar kerumunan saja, tak pelak melecutkan jiwa-jiwa kaum muslim untuk muhasabah. Benarkah pengorbanan yang mereka kerahkan semata untuk berkerumun, tanpa visi misi langit, tidak dilandasi semangat ‘Lillah’ merajut ukhuwah yang terburai akibat sekularisme?

Padahal ummatan waahidatan, adalah proyek besar kaum muslim. Menyatukan umat, lintas mahzab, lintas harokah, lintas pulau, bahkan negara, adalah menyatukan hati kaum muslim yang telah dikerat-kerat musuh-musuh Islam. Sekat nasionalisme telah memotong-motong Wilayah Daulah menjadi serpihan-serpihan kecil, begitupun perasaan dan pemikiran umat.

Maka jika Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa 212 bermuatan politis, kita tak perlu berkecil hati. Sebab memang pernyataan tersebut, benar. Islam memang memiliki kekuatan besar dalam ri’ayah su’unil ummah. Hal itulah yang seharusnya menjadikan landasan persatuan umat, yaitu keinginan untuk diterapkan Islam dalam kehidupan bernegara.

Fakta yang berkelindan di tengah umat, seharusnya membuat umat marah dan menolak berbagai kemungkaran yang terjadi. Tidak hanya ulama dipersekusi, simbol Islam dinista, masjid diawasi, atribut umat diframing negatif, isu radikalisme menyasar pada umat, bahkan Rasulullah manusia mulia yang sangat kita harapkan syafaatnya di yaumul qiyamahpun, dihinakan.

Kerusakan diberi panggung. Manusia-manusia bodoh tanpa ilmu, mengeluarkan berbagai pernyataan yang menyesatkan. Bagi umat yang tidak berpikir, jelas akan membingungkan. Bahkan bisa jadi tersesat akibat lisan para pesohor negeri yang menggelincirkan umat dari jalannya yang lurus.

Bukti bahwa sekularisme sangat merusak kehidupan umat. Maka, berbagai upaya menjauhkan umat dari Islam, tidak boleh kita biarkan. Sebab umat tidak layak hidup udara sekularisme. Al Islaamu ya’lu wa yu’la alaihi, Islam tertinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. Dalam sekularisme, kemuliaan umat akan hilang, diganti dengan kemuliaan kamuflase hasil buah pikir manusia.

Maka bersatunya umat dalam Reuni Akbar 212, selalu akan dihalangi. Sebab musuh Islam tahu benar, bahwa jika umat bersatu dengan landasan akidah, maka kekuatannya menjadi tak terbendung. Menggelorakan gerak, pemikiran dan perasaan umat hanya untuk tujuan yang satu, yaitu kebangkitan Islam.

Inilah yang ditakuti Barat, kembalinya peradaban gemilang yang pernah mengisi kurun masa kehidupan manusia selama 13 abad, di dua pertiga dunia. Suatu keadaan di mana syariat diterapkan, Islam memimpin dunia, menghabisi segala bentuk kerusakan di muka bumi. Maka kembalinya kekuasaan yang mengikuti manhaj kenabian, sungguh sesaat lagi akan segera terwujud.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul mencurahkan mahabah hanya kepada-Mu. Bertemu untuk taat kepada-Mu. Bersatu menyeru kepada-Mu. Dan berjanji setia membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayang, tunjukkan jalan, dan penuhi cahaya-Mu yang tidak akan redup. Lapangkanlah dada dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu. Hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu. Dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan penolong. Shalawat dan salam tercurah pada Muhammad, keluarga, dan semua sahabatnya. (Doa Al ma’tsurat).

Lulu Nugroho
Muslimah Revowriter dan WCWH Cirebon

Artikel Terkait

Back to top button