
Keluarga Ideal Cetak Generasi Unggulan
Keluarga merupakan tatanan terkecil dalam masyarakat, yang menjadi pondasi peradaban. Darinya lahir generasi-generasi tangguh nan cemerlang. Pemimpin-pemimpin masa depan, ujung tombak peradaban. Layaknya pondasi semestinya kokoh dan kuat. Sebab di atasnya kelak dibangun peradaban manusia, tempat lahirnya generasi terbaik dan unggulan. Maka pondasi ini tentunya harus berasal dari sistem yang sahih dari Zat yang Maha Pencipta dan Maha Pembuat Aturan.
Islam meletakkan tauhid sebagai pondasi dalam membangun keluarga. Landasan inilah yang melahirkan ketakwaan dalam diri setiap anggota keluarga. Sehingga anggota keluarga menjalankan fungsi dan perannya sebagai wujud taat dan patuh kepada Allah SWT. Ketakwaan ini pula yang menjadi benteng untuk saling menasihati terhadap seluruh anggota keluarga.
Selain itu, dalam paradigma Islam, keluarga tidak hanya memiliki fungsi sosial saja, tapi juga fungsi politis dan strategis. Dalam fungsi sosial, keluarga merupakan ikatan terkuat yang berfungsi sebagai peletak dasar pendidikan. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama untuk anak-anaknya. Keduanya adalah wadah untuk menumbuhkan dan mengembangkan interaksi dan komunikasi, yang dibangun atas dasar kasih sayang dan kepedulian. Suatu interaksi dan komunikasi harmonis yang menciptakan ketenangan dan ketentraman hidup antar anggota keluarga.
Dalam fungsi politis dan strategis, keluarga berfungsi untuk mencetak generasi terbaik dan unggulan. Yakni generasi yang beriman dan bertakwa, yang menjadikan keridaan Allah SWT. sebagai puncak tertinggi dari kebahagiaannya. Generasi yang berkepribadian Islam, yang menjadikan aturan Islam sebagai asas dalam berpikir dan bersikap. Generasi cerdas dan cemerlang, yang mumpuni dalam ilmu pengetahuan dan tsaqofah. Generasi yang menjadikan dunia dalam genggamannya dan akhirat sebagai tujuan hakiki kehidupannya.
Generasi seperti inilah, yang dipersiapkan sebagai pemimpin peradaban agung nan mulia. Generasi terbaik yang Allah Ta’ala kabarkan, yang mengantarkan Islam kembali ke puncak kejayaannya.
Jelas, keluarga yang menjalankan fungsinya secara ideal ini, niscaya tidak hanya mencetak generasi calon mujtahid. Namun juga melahirkan generasi calon mujahid. Karena keluarga menjadi madrasah, masjid, rumah sakit bahkan kawah Candradimuka bagi generasi. Inilah wujud nyata dari keluarga sebagai pondasi peradaban, pencetak pemimpin masa depan.
Keluarga ideal pencetak generasi unggulan ini hanya dapat terwujud jika aturan Islam diterapkan secara kafah dalam institusi negara. Hanya dalam naungan Islam pembagian peran dan fungsi dalam keluarga dapat berjalan ideal. Niscaya tidak akan ada lagi generasi fatherless dan motherless, yang menjadikan gaya hidup liberal sebagai wadah untuk memenuhi potensi nalurinya.
Penerapan Islam secara kafah dalam seluruh aspek kehidupan, juga akan melindungi keluarga dari berbagai ide dan paham rusak nan merusak. Sebab negara menjalankan fungsinya secara politis sebagai soko guru ketahanan keluarga. Negara akan menjadi benteng kokoh bagi masuknya berbagai macam ide asing yang dapat merusak akal dan jiwa generasi.
Alhasil, generasi Islam tidak membutuhkan dunia ‘semu’ roleplay dalam naungan sekularisme-liberalisme. Sebab dunia real life dalam naungan Islam adalah tempat ideal untuk memenuhi seluruh potensinya sesuai fitrah. Inilah dunia yang menjadi tempat lahirnya generasi unggulan yang didambakan oleh umat dan seluruh alam.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (TQS. Ali Imran [3]: 110).
Wallahu’alam bishshawwab.
Jannatu Naflah
Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi Islam