AL-QUR'AN & HADITS

Ruwaibidhah: Saat Orang Bodoh Mengurusi Urusan Umat

“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.” (HR Ibnu Majah).

Hadits ini diriwayatkan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, bab syiddatu al-zaman (kerasnya zaman) nomor 4026. Sanadnya muttashil (bersambung), namun pada kualitas rawinya terdapat dua orang rawi bermasalah, yaitu Ishaq bin Abi Al-Furat dari kalangan kibar al-tabi’in (generasi tabi’in tua) yang dikomentari oleh Maslamah bin Qasim, Ibnu Hajar al-Asqalani dan Al-Dzahabi sebagai rawi majhul (tidak dikenal identitasnya).

Juga rawi yang bernama Abdul Malik bin Qudamah bin Ibrahim dari kalangan generasi tabi’ at-tabi’in, yang dikomentari oleh Abu Hatim sebagai dha’if al-Hadits (Haditsnya lemah), pun Al-Nasa’i mengomentarinya laisa bi al-qawi (tidak kuat). Imam Al-Dzahabi dan Ibnu Hajar al-Asqalani menilainya dha’if (lemah). Maka, secara kualitas Hadits ini terkategori Hadits dha’if.

Namun, selain riwayat di atas dari jalur sahabat Abu Hurairah ra, Imam Ahmad juga meriwayatkan matan Hadits tersebut dari dua jalur yang berbeda, yaitu dari sahabat Abu Hurairah ra dalam bab Musnad Abi Hurairah no. 7571 dan dari Anas bin Malik ra dalam bab Musnad Anas bin Malik. Hadits dari jalur Abu Hurairah ra sebagai berikut:

“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penipuan, di dalamnya orang yang berdusta dipercaya sedang orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianat diberi amanah, sedang orang yang amanah dikhianati, dan di dalamnya juga terdapat al-ruwaibidhah.” Ditanya, “Apa itu al-ruwaibidhah wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu orang bodoh yang berbicara (memberi fatwa) dalam urusan manusia.” (HR Ahmad).

Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dengan kualitas yang sama, sekalipun beberapa rawi yang terdapat dalam sanad Hadits ini berbeda dengan jalur Hadits pertama. Bahkan dinilai sebagai rawi-rawi yang tsiqah (kredibel) dan dhabit (kuat hafalannya), namun dijumpai adanya dua rawi yang divonis dha’if sebagaimana penjelasan di atas. Sedang Hadits riwayat Imam Ahmad dari jalur Anas bin Malik ra sebagai berikut:

“Dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sebelum munculnya Dajjal akan ada beberapa tahun munculnya para penipu, sehingga orang jujur didustakan, sedang pendusta dibenarkan. Orang yang amanat dikhianati, sedang orang yang suka berkhianat dipercaya, dan para al-ruwaibidhah angkat bicara,” ada yang bertanya, apa itu ruwaibidhah? Rasulullah saw bersabda, “Orang fasik yang berbicara tentang persoalan publik.” (HR Ahmad).

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button