OPINI

Sandiwara, Fitnah, Hoaks dan Propaganda

Tapi yang namanya miskin intelektual selalu membuka borok sendiri. Tuduhan kepada Prabowo menggunakan jasa konsultan asing, justru membobol informasi penggunaan konsultan Asing oleh Jokowi sendiri. Ini merupakan keburukan yang sangat memalukan bagi seorang yang menganggap diri bersih, tapi bersembunyi dibalik persekongkolan sendiri.

Saya melihat dari narasi yang disampaikan, ada tuduhan serius yang ingin dilemparkan kepada Prabowo-Sandi. Narasi itu untuk mengharapkan efek yang signifikan bagi penguatan elektabilitas. Kemudian ia mengaku diri sebagai “korban”, penyabar dan lain sebagainya.

Ketika sampai ke pembicaraan publik, malah justru sebaliknya, yang terbuka adalah aib dirinya sendiri. Ia bukan penyabar, ia bukan nasionalis sejati, ia sering “meneken” kebijakan pro Asing. Bukankah itu kebobolan komunikasi? Sekaligus memperlihatkan buruknya narasi dan cara meraup elektabilitas dari pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Sehingga pada kesimpulannya, persekongkolan demi persekongkolan akan menemukan kebuntuan ketika masuk dalam ruang publik. Maka cara komunikasi yang disampaikan pula cenderung menaikkan mutu diri dibalik kegagalan-kegagalan yang dicapai selama ini. Sementara kegagalan itu telah menemukan kata terakhir, yaitu #2019PrabowoPresiden.

Bahkan untuk memancing simpati, cenderung ada kenekatan untuk menyampaikan hoaks di depan publik. Pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir merupakan bentuk terburuk dari informasi yang dianggap membohongi publik. Keluarga sudah diberi kepastian, itu keluar dari mulut Presiden, tapi-tiba ditinjau ulang.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button