NASIONAL

Sejak Zaman Nabi Masjid Digunakan untuk Politik

Bogor (SI Online) – Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bogor Raya Ustaz Wilyudin Dhani mengkritisi pendapat yang melarang politik di dalam masjid.

“Orang yang alergi terhadap politik Islam yang dibicarakan di masjid bahkan sampai-sampai ada upaya pengawasan di masjid-masjid ini artinya ada indikasi kecurigaan dan ketakukan seolah-olah di masjid itu tidak boleh berpolitik,” jelas Ustaz Dhani melalui keterangannya, Ahad (29/4/2018).

Padahal di zaman Rasulullah, segala urusan masyarakat dan negara, soal ekonomi bahkan urusan perang itu dibicarakan di masjid. “Artinya sejak zaman Rasulullah masjid digunakan untuk siyasah atau berpolitik, menggerakkan umat agar berpihak kepada kebenaran dan keadilan dan menyelesaikan masalah kemanusiaan,” jelas Ustaz Dhani.

Menurutnya, kalau ada pihak-pihak yang alergi dakwah politik disampaikan di masjid-masjid berarti orang itu tidak memahami ajaran Islam yang sesungguhnya. “Mereka yang membenci syariat Islam yang berkaitan dengan politik, sebenarnya membenci syariat Allah yang lengkap mengatur semua aspek kehidupan,” jelas Ustaz Dhani.

Ia menjelaskan bahwa di dalam Islam urusan yang kecil saja diatur apalagi urusan negara, menegakkan hukum dan sebagainya.

Ustaz Dhani juga mempertanyakan, kenapa hanya masjid yang dipersoalkan. “Sedangkan di tempat-tempat ibadah lain itu tidak dicurigai atau dilarang,” ujarnya.

Menurutnya, munculnya pendapat soal pelarangan bicara politk di masjid ini karena ketidakpahaman. “Atau memang mereka hendak memadamkan cahaya cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka,” cetusnya.

“Oleh karena itu, perlu belajar kembali bagaimana sejarah dan fungsi masjid itu sendiri,” tandas Ustaz Dhani.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button