NASIONAL

Sekjen FUI: Pengamalan Pancasila Harus Terikat Aturan Tuhan Yang Maha Esa

Bogor (SI Online) – Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath menegaskan bahwa umat Islam memiliki tugas menjaga bangsanya dari hal-hal yang merusak.

“Di dalam Tafsir Ibnu Abbas surat At Tahrim ayat 6, disebutkan bahwa ada perintah ‘jagalah diri kalian dan bangsa kalian dari api neraka’. Pada umumnya kita diperintahkan menjaga diri dan keluarga, tapi menurut Ibnu Abbas kita diminta menjaga dalam lingkup yang lebih besar yaitu bangsa kita,” jelas Ustaz al Khaththath dalam acara buka puasa bersama Gerakan Nasional Angkatan Ulama Rakyat (GN Aura) di Bogor, Rabu (12/4/2023).

Menurutnya, untuk menjaga dan menyelamatkan bangsa Indonesia harus dimulai dari hal yang mendasar, yaitu ideologi bangsa.

“Bicara ideologi, ada tiga macam ideologi yang perlu kita ketahui. Pertama, ideologi yang mengakui adanya tuhan dan kekuasaan tuhan untuk mengatur kehidupan. Kedua, ideologi yang mengakui adanya tuhan tapi tidak mengakui tuhan sebagai pengatur, ini tidak dibenarkan. Ketiga, ideologi yang tidak mengakui adanya tuhan apalagi kekuasaannya, ini lebih tidak dibenarkan,” jelas Ustaz al Khaththath.

“Lalu pertanyaannya, Pancasila itu masuk ke dalam kategori ideologi yang mana?” tentu Pancasila itu sesuai penjelasan ideologi pertama,” tambahnya.

Menurutnya, penjelasan Pancasila yang benar adalah yang mengakui eksistensi Ketuhanan Yang Maha Esa dan terikat dengan hukum-hukumNya.

“Namun sayangnya, setiap yang memunculkan firman Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT dalam urusan mengatur negara itu malah dituduh musuh negara. Pancasila digeret atau dipaksakan menuju ideologi kedua atau bahkan ketiga,” ungkapnya.

Walhasil, kata Ustaz Khaththath, kondisi bangsa masih mengkhawatirkan, banyak masalah di semua bidang kehidupan. “Oleh karena itu, bangsa ini harus diobati oleh ideologi kesatu, jika tidak, maka akan selalu ruwet dan bermasalah. Jadi ideologi nomor satu harus menjadi kesadaran publik,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa aturan Tuhan Yang Maha Esa sudah sedemikian lengkapnya, sehingga sebagai hamba Tuhan kita tinggal mengikutinya. Jika itu dilakukan maka kehidupan akan jauh lebih baik.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar para ulama dan tokoh untuk berkumpul merumuskan bagaimana menjalankan Pancasila dengan benar, sesuai prinsip dasarnya yaitu terikat dengan Tuhan Yang Maha Esa dengan segenap aturannya.

Baca juga: Rajut Persatuan, GN AURA Gelar Silaturahim dan Buka Bersama

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button