INTERNASIONAL

Sesumbar Menhan Israel: Perang Berhenti Jika Hamas Berhasil Dimusnahkan

Tel Aviv (SI Online) – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengeluarkan sesumbar bahwa militer Zionis Israel tidak akan mengakhiri operasinya di Jalur Gaza sampai kelompok pejuang Hamas yang menguasai wilayah kantong tersebut berhasil dimusnahkan dari muka bumi.

“Kami (Israel) tidak akan menghentikan perang ini sampai kami melenyapkan Hamas,” katanya saat pertemuan dengan militer di perbatasan Jalur Gaza.

Menurut surat kabar The Times of Israel, Gallant bersumpah bahwa Hamas tidak akan lagi ada sebagai organisasi penguasa di wilayah kantong Palestina.

Namun, dalam pernyataannya, disebutkan bahwa hal “itu akan memakan waktu.”

Banyak Tentara Mundur

Berbeda dengan sesumbar Menhan, sebuah laporan Israel mengungkapkan sejauh mana penderitaan yang dialami tentara pendudukan di Jalur Gaza lima bulan setelah perang dimulai.

Banyak tentara Israel yang stres karena lelah berperang melawan Hamas memilih mengundurkan diri.

Situs web Walla Israel mengungkapkan bahwa anggota tentara pendudukan di Jalur Gaza kadang-kadang mengundurkan karena krisis pangan dan tempat untuk tidur.

“Banyak dari mereka tidak dapat menanggung tekanan psikologis dan meninggalkan militer,” demikian laporan Walla Israel, dilansir Middle East Monitor.

Laporan tersebut menyatakan bahwa para anggota yang ditugaskan untuk mengemudikan buldoser dan kendaraan bekerja tanpa masalah berarti pada awal pertempuran darat, namun setelah sekitar lima bulan, mereka diberhentikan karena berbagai alasan termasuk alat peledak dan ranjau yang ditanam oleh perlawanan.

Tentara pendudukan mengumumkan pada hari Jumat bahwa jumlah perwira dan tentara yang tewas sejak awal perang di Gaza telah meningkat menjadi 582 orang, termasuk 242 orang sejak dimulainya invasi darat.

Sebelumnya, setidaknya 1.600 tentara Israel telah mengalami gejala sengatan peluru sejak Israel memperluas serangan daratnya di Jalur Gaza pada 27 Oktober 2023.

Data yang diperoleh situs berita Walla menunjukkan bahwa 76% prajurit tersebut kembali ke medan perang setelah mendapat perawatan awal di lapangan.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button