Setop Mendiskreditkan Islam!
Apa kabar dunia? Semoga Alam sejagad raya ini masih Allah beri rahmat dan kebaikan, kepada makhluk ciptaan-Nya bernama manusia.
Tanpa terkecuali mereka yang selalu menabur kebaikan, yang banyak memberi manfaat bagi sesama makhluk ciptaan Allah, mereka yang senan tiasa berdiri di atas kebenaran dan berjuang menegakkan kalimat-kalimat mulia. Pun makhluk yang selalu banyak berbuat kerusakan, berupa kemaksiatan dan pengkhianatan terhadap agama Allah. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita semua. Aamiin.
Kita mengutuk perbuatan biadab aksi bom bunuh diri, yang merenggut banyak korban jiwa baik itu korbannya Nonmuslim ataupun muslim itu sendiri. Terorisme merupakan salah satu topik pembahasan penting yang kerap menjadi objek pembicaraan berbagai kalangan. Mulai dari polisi, para ahli, agamawan, media, sampai masyarakat biasa.
Namun disayangkannya, hampir setiap aksi dan gerakan terorisme, selalu dikait-kaitkan dengan Islam. Bahkan tak jarang, keganjilan ditemukan saat media memberitakan aksi terorisme tersebut. Terkadang dengan sengaja meninggalkan barang bukti yang berkaitan dengan Islam. Misalnya, ditemukannya buku yang bertuliskan tauhid, atau pelaku pemboman adalah seorang lelaki yang menggunakan pakaian dan penampilan Islami, seperti yang terjadi pada kasus bom bunuh diri di Makassar baru-baru ini.
Siapapun dalang atau pelaku dibalik teror bom kita mengutuk keras perbuatan tersebut, sekaligus kelompok-kelompok yang turut berkonspirasi didalamnya, semoga Allah melaknat mereka segera.
Kita patut curiga dan harus diakui bahwa, paham Barat telah berkali-kali berhasil mengaburkan konsep dan pemahaman Islam yang fundamentalis kepada masyarakat Indonesia dan negeri-negeri Islam lainnya. Upaya demi upaya telah dilakukannya demi berhasilnya misionaris tersebut. Melakukan perang fisik terhadap Islam dan kaum muslim saat ini adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh Barat.
Paham barat yang telah memetakan kelompok Islam, diantaranya dengan memilah kelompok Islam dalam dua kategori yakni Islam radikal dan terorisme, serta melakukan politik adu domba di antara kaum muslim. Strategi ini adalah cara yang paling ampuh. Barat telah melihat bahwa kelemahan kaum muslimin, bukan pada kekuatan fisik melainkan pada pemikirannya.
Yang lebih mengkhawatirkan propaganda ini bukan saja menimbulkan kegaduhan antara umat Kristen dan Islam, tetapi juga antara sesama muslim. Secara tidak langsung bisa saja non-muslim mencap Islam adalah agama teroris, dan disisi lain umat Islam itu sendiri justru akan takut dengan agamanya sendiri, padahal Islam adalah satu-satunya Agama yang damai, dan kita wajib yakin akan hal itu.
Sikap ini kemudian dikenal dengan istilah sekularisme, yakni pemisahan agama dari kehidupan publik. Istilah ini menjadi booming setelah pihak Barat mentransfer pemikiran ini kepada intelektual muslim. Menurut Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi istilah “terorisme”, sama halnya dengan fungsi sekularisme tahun 70an sebagai penjinak “fundamentalisme”.
Pun, Barat tidak segan-segan mengeluarkan dana besar untuk mendanai penguasa dan rezimnya di setiap kebijakan yang dikeluarkan demi kepentingan mereka semata. Aksi-aksi terorisme pun dibuat untuk memunculkan sikap defensif apologetik di tengah umat. Sehingga, umat takut menyerukan kewajiban menegakkan sistem politik Islam, dengan menerima gagasan moderasi Islam.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan” (TQS. al-Anfal: 36).
Allah Juga berfirman dalam QS al-Anfal ayat 30 yang artinya: “Dan ingatlah, ketika orang-orang kafir memikirkan muslihat terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan makar dan Allah menggagalkan makar itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya/makar”.
Islam tidak mengenal teroris, namun Islam akan memberantas siapapun pembuat kegaduhan dalam suatu Negeri, baik itu non-muslim ataupun muslim itu sendiri. Islam tidak pernah pilih kasih terhadap pelaku kejahatan.