NASIONAL

Siap Dukung Poros Islam, KOMPI Berikan Sejumlah Masukan

Jakarta (SI Online) – Presiden Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam (KOMPI) HM Mursalin menyambut baik adanya wacana poros Islam atau poros partai Islam. Meski demikian, ia memberikan sejumlah masukan untuk pembenahan jika koalisi tersebut hendak diwujudkan.

“Pertama, tentunya jika membawa nama poros Islam yang diperjuangkan benar-benar idealisme dan nilai-nilai Islam. Bukan sebatas jargon untuk mendapatkan dukungan umat Islam tetapi ujung-ujungnya pragmatis,” kata Mursalin kepada Suara Islam Online, Ahad (17/4/2021).

Kedua, partai-partai berbasis massa Islam harus berani bersikap dalam kebenaran.

“Setiap ada ketidakadilan dan kezaliman apalagi yang menjadi korban umat Islam, mereka harus berani tampil membela,” jelas Mursalin.

“Dan hal-hal seperti itu saat ini sedang terjadi, adanya ketidakadilan hukum, kriminalisasi ulama dan tokoh kritis, stigma negatif terhadap Islam dan lainnya,” tambahnya.

Saat ini, kata Mursalin, umat Islam sangat kecewa dan terluka dengan adanya kriminalisasi ulama.

“Bahkan menyepelekan dan mengabaikan kasus pembunuhan enam anak bangsa di KM 50 yang sudah tersiar ke seluruh dunia,” ungkapnya.

“Nah terkait hal itu, para politisi Muslim harus bersatu, kompak dan menyatakan pembelaannya,” tegas Mursalin.

Ketiga, partai-partai berbasis massa Islam harus bisa menjawab tuduhan-tuduhan yang menyudutkan gerakan politik ini sekaligus mengedukasi masyarakat tentang tujuan mulia politik Islam.

“Politik di dalam Islam adalah alat untuk memperjuangkan nilai-nilai kebaikan seperti mensejahterakan rakyat, menciptakan keadilan dan keamanan di seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang,” ungkap Mursalin.

Mantan Wakil Komandan Jenderal Koppasandi (Komando Ulama untuk Prabowo-Sandi) itu menambahkan, untuk mewujudkan poin-poin tersebut, para politisi Muslim tentunya harus bermusabah terlebih dahulu dan memperbaiki kualitas pribadi masing-masing.

“Jadi antara kepribadian dengan apa yang diperjuangkan itu selaras. Jangan sampai mengaku politisi Muslim tapi kelakuannya tidak mencerminkan Muslim yang baik, motifnya bukan untuk bangsa tapi untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya, apalagi sampai melakukan tindak pidana seperti korupsi, jangan sampai seperti itu,” kata Mursalin.

Ia mengingatkan, partai-partai yang ingin memperjuangkan poros Islam harus memiliki strategi yang baik untuk mengumpulkan kekuatan, mengingat kekuatan partai yang bersangkutan masih kecil.

Seperti diketahui, partai koalisi yang hendak mengajukan capres-cawapres itu butuh minimal 115 kursi di DPR.

Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak cukup lantaran tak memenuhi syarat jumlah minimal kursi. PKS memiliki 50 kursi, sementara PPP hanya 19 kursi. Artinya, gabungan dua parpol tersebut hanya punya 69 kursi.

“Dengan kondisi tersebut, maka harus ada upaya dan strategi yang kuat untuk menyatukan kekuatan. Disinilah kemampuan para politisi Muslim diuji, dan kita dari ormas-ormas Islam siap mendukung jika memang ada keinginan kuat untuk bersama-sama memperbaiki dan membangun bangsa ini,” kata Mursalin.

“Dan insyaallah umat akan beralih ke partai-partai yang kelak tergabung dalam Poros Islam, asalkan mereka benar-benar mempunyai visi yang jelas, tegas dan cerdas,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button