Siapa Bilang Kehidupan Dunia Nggak Penting?
Para ulama tafsir sepakat yang ‘kemudian’ itu adalah akhirat dan yang ‘permulaan’ itu adalah dunia. Dan penafsiran tersebut tidak ada yang memungkiri. Hanya saja perlu diketahui bahwa kehidupan seseorang di akhirat yang super duper lebih baik itu hanyalah akibat belaka dari kehidupannya di dunia.
Karena itu soal mana lebih penting antara hidup di dunia atau di akhirat, maka jawabannya adalah hidup di dunia lebih penting. Karena saat hidup inilah segala amal shalih masih bisa dilakukan, dan segala angan-angan tentang kebaikan masih dapat ditempuh.
Maka ayat tersebut perlu dimaknai begini, “Bahwa aktifitas manusia yang orentasinya akhirat itu lebih baik daripada amal yang orentasinya hanya untuk kehidupan di dunia saja”.
Sebab memang amalan yang hanya berorientasi dunia hanya berhenti di dunia. Selesai saat ia mati. Sebaliknya amalan yang diniatkan akhirat maka itulah yang sejatinya amal yang akan membahagiakannya di kehidupan akhirat.
Karenanya, apapun profesinya kita niatkan untuk kebaikan dunia-akhirat. Jadi ASN, anggota DPR, kepala daerah atau bahkan pekerja kasar sekalipun jangan lupa pasang niat hasilnya untuk beribadah, memberi nafkah keluarga, bantu fakir-miskin, yatim-piatu dan atau untuk ‘izzul Islam wal muslimiin’.
Jadi, bukan sebaliknya bekerja, gajinya hanya untuk dunia, poya-poya, memperturutkan hawa nafsunya, mencari perempuan cantik, untuk berjudi. Kalau sudah demikian bukan saja dunianya yang hancur berantakan tapi juga celaka di akhirat.
Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas sebagai berikut:
تفسير ابن كثير – (ج 8 / ص 425)والدار الآخرة خير لك من هذه الدار. ولهذا كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أزهد الناس في الدنيا، وأعظمهم لها إطراحًا،
“Dan negeri akhirat itu bagimu lebih baik daripada negeri ini. Dan karena inilah Rasulullah Saw menganjurkan agar manusia zuhud dari kehidupan dunia dan mengagungkan untuk akhirat.”
Zuhud dari dunia maksudnya adalah jangan menjadikan hidup ini hanya untuk hidup di dunia saja, tetapi lakukan perbuatan yang ada buahnya di akhirat. Itulah amal saleh. Karena dunia adalah ladang untuk beramal. Jika ladang sudah tidak ada maka tidak bisa lagi buat bercocok tanam.
Rumusnya begini, akhirat itu lebih baik jika dan hanya jika manusia mengisi hidupnya untuk kepentingan akhirat. Bila yang terjadi sebaliknya, maka akhirat justru lebih buruk bagi manusia karena di sana tidak ada lagi pihak yang dapat dimintai pertolongan kecuali atas izin Allah.