SUARA PEMBACA

Dunia dalam Derita

Saat ini dunia sedang guncang, bukan? Bukan berguncang dalam arti harfiah sih, tapi dunia memang sedang benar-benar tidak damai, sedang berada dalam masalah besar. Bisa dikatakan begitu karena sekarang semua negara, pejabat bahkan sampai rakyat ramai membicarakan satu hal. Perang Ukraina-Rusia. Suatu hal yang membuat dunia seolah sedang dalam derita, ribut dimana-mana, pro kontra menjadi hal yang biasa.

Meski tidak menafikan juga bahwa ada yang tidak peduli. Tidak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi dengan dunia. Namun hal ini juga kurang tepat, karena Rasulullah Saw bersabda, ”Barang siapa bangun di pagi hari, tapi tidak memikirkan nasib kaum Muslimin, maka dia bukan termasuk golonganku.”

Jadi sebagai seorang muslim harus melek dunia agar bisa menolong saudaranya. Ia mencapai akhirat dengan cara menyikapi dan menyelesaikannya sesuai syariat Islam. Akhirnya bisa menjadi jalan ke surga bersama-sama dan tidak salah melangkah.

Maka inilah masalahnya, jadi yang benar harus melangkah ke mana? Banyak masyarakat berada dalam kebingungan: harus bagaimana bersikap; harus kepada siapa dia berpihak. Apalagi jika sebagai seorang muslim, maka daftar pertanyaannya akan bertambah: bagaimana Islam memandang masalah ini; bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap dan memberikan dukungan?

Sementara penyebab perang tersebut dan apa yang sedang terjadi sudah bukan hal yang rahasia lagi. Semua berita dan media telah banyak membahas hal tersebut. Maka bagaimana respon kita itulah yang penting. Kebanyakan orang-orang memilih antara pro atau kontra. Mendukung Rusia atau Ukraina. Bingung di antara dua kubu tersebut.

Namun kita lupa, bahwa masih ada pilihan ketiga. Yaitu tidak mendukung atau memihak kedua-duanya. Benar, bukan? Mengapa juga kita harus memilih salah satunya? Jika memilih Rusia, maka kita akan menjadi pion Rusia, sama jika kita pilih Ukraina, maka kita juga menjadi pion Ukraina.

Lagi pula, kedua negara tersebut beserta para sekutunya berperang berdasarkan kepentingan masing-masing. Namun semua dunia ikut heboh dan ikut seolah berada dalam derita bersamanya, karena hal ini juga berkaitan dengan dua ideologi. Ideologi Kapitalisme dan Komunisme. Peperangan dan unjuk diri ideologi masing-masing.

Maka kita, kaum muslimin, tentu bukan pengikut dua ideologi tersebut. Kaum muslimin jelas adalah berideologi Islam. Misal saja, jika kita berpihak ke salah satu negara karena terdapat banyak penduduk muslimnya, ada masjidnya, apakah kita lupa siapa sebenarnya pemimpin mereka?

Apakah kita lupa pada Palestina dan Suriah yang telah sekian lama berdarah-darah namun dunia bungkam? Padahal merekalah sejatinya saudara kita, yang membela agamanya, mempertahankan tanah suci kaum muslimin, dan menyuarakan kebangkitan Islam.

Maka, janganlah kita terbawa arus dunia sekarang, terlalu buta mengikuti tren berita dan seakan harus memberikan suara. Padahal dunia kita berbeda, ideologi kita berbeda, jadi tetap fokuslah pada kaum muslimin, kepada Islam.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button