Siapa Wapres Mumpuni Pendamping Anies?
Ketika dihadapkan seolah masih ada masalah “tersandera”nya terwujudnya koalisi itu atas dasar keterpilihan calon Wapres yang mana apakah dari PD atau PKS?
Seolah diperebutkan yang hanya akan mengundang gangguan berupa kerikil-kerikil tajam bagi keberlangsungan kebersatuan koalisi itu dipeributkan?
Padahal, sebenarnya sudah bukan masalah substantif lagi hanya semata ecek-ecek dan remeh-temeh?
Yang jelas, jika dipilihnya Wapres pasangan Anies sebagai hak prerogatifnya, maka jika kemudian yang dipilih oleh Anies di luar dari PD dan PKS seharusnya pun tidak mengundang masalah, bukan?
Lantas, siapa Wapres mumpuni yang akan mendampingi Anies?
Secara meyakinkan 100% sudah tak diragukan lagi Anieslah yang menjadi magnet daya tarik utama pilihan rakyat untuk memenangkan Pilpres 2024.
Maka, akan disepakati dipilihnya siapa sosok Wapres kelak di satu sisi harus mampu memberikan kontribusi bagi suara pertambahan dan perbanyakan pemenangan Anies. Di sisi lain, Wapres sesuai jabatan secara efektif dan fungsional harus mampu membantu dan melengkapi tugas-tugas Presiden nanti.
Yang tepat menurut analisis penulis yang secara geniun mampu melampaui persyaratan kedua kepentingan itu pilihannya, adalah Jenderal Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI.
Apakah prereferensi alasan-alasan yang dimiliki Jenderal Gatot Nurmantyo ini atas kemampuan mumpuni fungsionalnya?
Sekaligus, demi untuk pencapaian tujuan maksimal bagi “kepentingan-kepentingan” yang sungguh-sungguh “darurat dan mendesak” diperlukan oleh negara dan bangsa besar yang seharusnya sangat kaya untuk menyejahterakan rakyatnya?
Pertama, bagi pertambahan dan perbanyakan suara pemenangan Anies Jenderal Gatot Nurmantyo itu lebih secara independen, demokratis, populis, merata, setara dan lebih mudah diterima, terutama di seluruh kalangan umat Islam: melalui ulamanya, kiai dan habaibnya, seluruh organisasi-organisasi massa Islam, bahkan partai-partai politik Islamnya sekali pun.