Sikap Muslim Hadapi Musibah
“Jika zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri.” (H.R al-Hakim, Al-Mustadrak, 2/42)
Musibah jenis kedua ini sesungguhnya bisa dihentikan. Bahkan bisa dicegah.
Pertama, dengan melakukan amar ma’ruf nahi munkar kepada pelaku kemaksiatan zina dan riba. Kedua, dengan menerapkan hukuman tegas kepada pelaku kejahatan dan kezaliman tersebut. Rasulullah Saw bersabda: “Suatu hadd (hukuman) yang ditegakan di muka bumi adalah lebih baik untuk manusia daripada mereka diguyur hujan tiga puluh atau empat puluh pagi.” (H.R Ahmad)
Dari paparan di atas, jelas kita bisa mendapatkan keberkahan dari musibah dengan yang pertama yaitu dengan bersikap sabar dan ridah terhadap musibah. Yang kedua yaitu musibah dapat menjadi bahan muhasabah. Sudah sampai manakah kita sebagai Muslim menaati perintah yang telah Allah turunkan.
Dan sudah jelas kunci dari keberkahan yaitu ketaqwaan kepada Allah. Tentu dengan takwa yang sebenar-benarnya dengan mengikuti seluruh petunjuk Allah di dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah sumber keberkahan hidup. Hanya dengan mengikuti Al-Qur’an saja keberkahan itu dapat dirasakan oleh setiap Muslim. [Sri N]