RESONANSI

Sinyal Kemenangan Islam

Pada penghujung 2023 ini, dunia dikagetkan kembali dengan pergolakan dunia Arab. Kini Palestina menjadi sorotan kembali setelah pejuang mujahidin HAMAS menyerang dengan gagah berani negara penjajah Israel.

Para pejuang HAMAS yang selama ini dipandang sebelah mata, tiba-tiba bangkit menyerang sebuah negara yang dianggap terkuat di Timur Tengah karena senantiasa dibantu Amerika.

Pada hakikatnya para mujahidin HAMAS telah mendapatkan kemenangan nyata, membuka mata dunia tentang apa yang terjadi di Palestina. Sekaligus menjadi pembangkit semangat generasi muda muslim yang menjadi pembenar ayat Al-Qur’an: “Berapa banyak kelompok kecil dapat mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah”.

Kebangkitan Indonesia

Tentu, kaum muslimin di penjuru dunia sedang menantikan sinyal kebangkitan dan kemenangan dari negeri mayoritas muslim di Indonesia. Cendekiawan Muslim Indo-Pakistan, Fazlur Rahman pada era 80an telah meramalkan tentang kebangkitan muslim Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa proses sekulerisasi, liberalisasi dan westernisasi yang ditimpakan kepada kaum muslimin Indonesia sejak zaman penjajahan akan mengalami titik balik yang akan membawa renaisan (renaissance).

Sebelumnya Malik Ben Nabi, cendekiawan muslim asal Al-Jazaair, pada 1955, ketika Konferensi Asia Afrika di Bandung telah menyebutkan bahwa pusat peradaban dunia Islam pasca perang dunia kedua akan berpindah ke Indonesia.

Mantan Presiden Indonesia Prof. Habibie telah menyebutkan era keemasan Indonesia pada tahun 2045, atau 100 tahun setelah kemerdekaannya. Bersama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), beliau mempersiapkan kebangkitan muslimin dari kebangkitan para cerdik pandainya.

Di pertengahan abad ke -5 Hijriah ini pula keakraban Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sebagai arus utama pergerakan muslimin Indonesia semakin nyata.

Muhammadiyah sebagai gerakan Muslim yang mengusung rasionalisme dan realisme telah mendapat kekuatan tambahan dengan keunggulan spiritualisme Nahdlatul Ulama yang tradisionalis.

Keakraban ini diharapkan kelak akan melahirkan simbiosis mutualisme antara ahlul fikr dengan ahlul ruhani. Bahkan diharapkan melahirkan generasi muda muslim yang ahlul fikr dan ahlul ruhani sebagai penggerak kebangkitan Islam Indonesia.

Ujian terbesar bangsa Indonesia akan dilaksanakan pada 2024 ini. Bersamaan dengan peringatan 100 tahun runtuhnya kekhilafahan Turki.

Bagi pihak yang berpikiran positif, melihat peristiwa ini sebagai bagian dari sinyal kebangkitan Islam di Indonesia. Karena bangsa Indonesia pada tahun tersebut akan memilih pemimpinnya.

Bagi penggerak kebangkitan Islam, momentum pemilihan kepala negara ini sangat penting untuk kemenangan Islam. Sebagai bangsa Muslimin Indonesia tentu berharap mendapatkan Pemimpin yang akan mendorong kebangkitan kembali Islam.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button