Soal Konflik Palestina dan Israel, Anies: Akar Masalahnya Ketidakadilan
Malang (SI Online) – Calon Presiden Anies Baswedan menilai adanya konflik antara Palestina dan Israel disebabkan ketidakadilan yang diterima oleh warga Palestina.
Hal ini terbukti selama pendudukan Israel atas Palestina, banyak warga sipil Palestina yang meninggal dunia namun tidak mendapatkan keadilan.
Anies mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir 600 warga Palestina terbunuh akibat kekerasan Israel. Selama puluhan tahun rakyat Palestina ditindas, tanahnya direbut dan yang menjadi korban tidak pernah mendapatkan keadilan hukum.
“Dalam catatan kami, di dua tahun terakhir ini hampir 600 orang Palestina terbunuh dan tidak ada penegakan hukum bagi pelakunya. Kemudian ada aktivitas penindasan terus menerus, apartheid, perluasan pemukiman ilegal, pembunuhan dilakukan oleh militer maupun pemukim ilegal di kawasan kependudukan kepada rakyat Palestina,” kata Anies saat di Malang pada Ahad, 8 Oktober 2023 malam.
“Bahkan sehari sebelum peristiwa 7 Oktober ada seorang pemuda Palestina terbunuh ramai-ramai oleh pemukim ilegal. Jadi kami melihat apa yang terjadi, ketegangan itu adalah muara dari ketidakadilan,” ujar Anies.
Anies menuturkan sesuai amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Untuk itu, bangsa Palestina berhak mendapatkan kemerdekaannya.
“Saat ini mereka hidup dalam kependudukan, mereka hidup dalam penindasan ada politik apartheid yang dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina. Akar masalah adalah pada ketidakadilan, selama ketidakadilan ada maka konflik tidak akan pernah bisa selesai. Dan terjadinya peningkatan eskalasi kekerasan yang muncul adalah muara dari ketidakadilan itu,” tutur Anies.
“Saya perlu garis bawahi kedamaian tidak ditandai dengan adanya konflik. Kedamaian ditandai dengan hadirnya rasa keadilan,” tambahnya.
Anies pun mengapresiasi Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang mengambil langkah-langkah untuk mendorong penurunan eskalasi atau konflik ketegangan. Serta meminta mewujudkan proses perundingan baru bagi Palestina dan Israel.
“Saya ucapkan apresiasi terhadap Kementerian Luar Negeri yang mengambil langkah-langkah yang mendorong de eskalasi ketegangan. Dan mewujudkan proses perundingan baru yang harapannya akan mengembalikan hak rakyat Palestina dan menghentikan kejahatan apartheid di Palestina,” pungkas Anies. []