Soal PKI, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Dituding Mau Belokkan Sejarah
Jakarta (SI Online)-Sejarawan sekaligus pendiri dan pemilik Fadli Zon Library, Fadli Zon, menuding Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, hendak membelokkan sejarah tentang pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pernyataan Fadli itu disampaikan melalui akun twitternya, Rabu (21/04) menanggapi video lama di YouTube berjudul “Kaum Kiri dalam Historiography Orde Baru” yang dalamnya memuat pandangan-pandangan Hilmar Farid.
“Dalam soal PKI, Dirjen Kebudayaan ini jelas bela sejarah versi PKI, menyalahkan Orde Baru dan TNI. Tak akui PKI lakukan kudeta, malah PKI sebagai korban,” kata Fadli.
Hilmar, lanjut Anggota Komisi I DPR itu, juga tidak menyebut G30S/PKI tetapi hanya menyebut G30S saja. Bahkan, Hilmar juga mencoba menepis penyiksaan terhadap para henderal di Lubang Buaya, Pondok Gede.
“Ia tidak sebut G30S/PKI tapi G30S saja. Ia coba menepis penyiksaan terhadap para Jenderal di Lubang Buaya dengan hasil visum. Ia mau belokkan sejarah,” kata Fadli.
Kecurigaan adanya tangan-tangan pendukung PKI dalam peristiwa yang terjadi secara beruntun akhir-akhir ini cukup beralasan.
“Frasa Agama mau dihilangkan. Pendidikan Pancasila dan bahasa Indonesia dihilangkan. Tokoh NU dihilangkan dari sejarah. Penistaan agama yang marak. Apakah ini menunjukan komunis mau bangkit,” tulis Christ Wamea, melalui akun twitternya, @PutraWadapi, Rabu (21/04).
Baca juga: Kemendikbud Akui Hilangnya KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Adalah Kesalahan
Sebelumnya, terkait hilangnya nama Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengakui adanya kealpaan tim teknis.
“Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan,” ujar Hilmar dalam jumpa pers daring, Selasa, 20 April 2021, seperti dilansir Tempo.co.
Hilmar menyebut Kemendikbud telah menarik keberadaan Kamus yang terbit pada 2017 itu dari peredaran, termasuk dari situs Rumah Belajar Kemendikbud. Kamus tersebut telah dimasukkan ke situs tersebut sejak 2019.