NASIONAL

Soal Pohon Imitasi, Terlanjur Bully Anies-Sandi Ternyata Keliru

Jakarta (SI Online) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan tentang pemasangan pohon imitasi di beberapa titik trotoar di Jakarta. Menurut Anies pemasangan pohon imitasi itu dilakukan Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat.

“Ngawur aja. Enggak tahu idenya siapa, tapi ada petugas dari Sudin Energi Jakarta Pusat masang tanpa pemberitahuan,” kata Anies Baswedan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat 1 Juni 2018.

Pihak Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat, ujar Anies, memasang sejumlah pohon imitasi tersebut tanpa seizinnya.

Anies Baswedan juga mengaku belum tahu-menahu soal kabar anggaran pemasangan pohon imitasi itu yang disebut-sebut mencapai delapan miliar.

“Kalau itu, nanti cek lagi. Tapi, yang jelas, ini adalah contoh jalan sendiri tanpa koordinasi dan langsung diluruskan. Sama kayak kalau wartawan nulis keliru ya diluruskan sama redaksinya,” tutur Anies.

Bukan Beli Baru

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga membantah kabar ihwal anggaran sebesar Rp8,1 miliar dari Dinas Kehutanan DKI Jakarta untuk pengadaan pohon imitasi. Di media sosial beredar cuplikan layar (screenshot) laman lpse.jakarta.go.id.

“Sudah kami periksa, enggak ada anggaran delapan miliar itu,” kata Sandiaga Uno di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat 1 Juni 2018.

Dari cuplikan layar yang beredar, anggaran sebesar Rp8,1 miliar ditujukan untuk lelang pengadaan tanaman dan bahan dekorasi dengan satuan kerja Dinas Kehutanan. Adapun pemenang lelang tersebut, berdasarkan informasi di-screenshot, adalah Cahaya Perisai Afiyah.

Cuplikan layar itu beredar setelah sebelumnya masyarakat dihebohkan dengan pemasangan pohon imitasi di trotoar Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Rabu lalu oleh Suku Dinas Perindustrian dan Energi (PE) Jakarta Pusat. Setelah diprotes oleh masyarakat, pohon palsu itu akhirnya dicopot kembali.

Sandiaga Uno menjelaskan, pohon imitasi itu berasal dari gudang Dinas PE dan bukan beli baru. Sehingga anggaran Rp8,1 miliar tersebut tidak benar.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan pohon imitasi itu biasanya untuk menghiasi jalan di hari-hari besar. Namun pemasangannya tidak dengan ditanam, tapi digantung.

“Jadi insyaallah kami pastikan tidak ada anggaran yang terbuang,” ujar Sandiaga Uno.

Pengadaan Tahun 2017

Kasudin Dinas Perindustrian dan Energi Iswandi menjelaskan bahwa pemasangan itu dikarenakan surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) untuk menghias Kota Jakarta menjelang lebaran dan Asian Games. Atas surat itulah, Sudin Perindustrian dan Energi kemudian memasang pohon imitasi tersebut.

“Kemarin kan ada edaran dari Pak Sekda untuk menghias kota Jakarta dalam rangka Asian Games, Lebaran. Ini saya pasang kembali. Ternyata ada satu badan jalan yang sangat sempit, lampu itu terpasang, sehingga mengganggu aktivitas pejalan kaki,” ujar Iswandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 1 Juni 2018.

Iswandi tak merespons langsung apakah ada koordinasi untuk pemasangan pohon itu. Dia menyebut pada intinya yang dilakukan merujuk pada surat edaran Sekda. Namun kemudian tim dari Gubernur yang mengetahui ada protes warga, menginstruksikan agar seluruh pohon imitasi dicopot.

Tak hanya itu, Iswandi mengaku kurang mengontrol sampai ke bawah, seharusnya pemasangan pohon imitasi hanya berlaku di badan-badan jalan yang lebar bukan sempit.

“Enggak dipasang sebenarnya, cuma kan saya kurang kontrol ke bawah sehingga itu sudah terpasang. Sehingga itulah yang masuk ke dalam medsos, jadi viral, dan itu dilihat oleh tim gubernur, suruh copot, sekarang sudah saya copot,” ucapnya.

Terkait pengadaan pohon imitasi, Iswandi menyebutkan itu dilakukan sejak 2017 lalu atau di era Ahok. Pohon itu, di antaranya dipakai untuk meramaikan momentum tertentu yang ada di Jakarta.

“Itu (pohon imitasi) pengadaannya itu tahun 2017. Kita pakai setiap event-event tertentu dan itu mobile. Jadi, itu sudah pernah kita pasang di Setu Babakan 2017 dalam rangka lebaran betawi. Terus kita pasang lagi di Sudirman-Thamrin, titik yang sama, dalam rangka tahun baru,” pungkasnya.

red: farah abdillah/dbs

Artikel Terkait

Back to top button