TELADAN

Spirit Hijrah: Spirit Kebangkitan Islam

Tentunya kita menolak lupa bagaimana kisah Rasulullah Saw dan para sahabat berhijrah. Tak hanya diwarnai dengan perjuangan. Tapi juga cinta dan pengorbanan. Ya, perjuangan, cinta dan pengorbanan tak pernah lepas dari Rasulullah Shallallahu wa Sallam dan para sahabat.

Disarikan dari buku berjudul Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah Saw, karya Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Robbani Press, 2009. Disebutkan bahwa ketika kaum Muslimin semakin bertambah pengikutnya di Mekah. Di satu sisi permusuhan dan penyiksaan terhadap kaum Muslimin juga semakin gencar dan berat.

Mereka menerima cacian dan penyiksaan yang sebelumnya tidak pernah mereka alami. Maka mengadulah para sahabat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan meminta izin untuk berhijrah. Pengaduan dan permintaan izin ini dijawab Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam, “Sesungguhnya, aku pun telah diberitahu bahwa tempat kalian adalah Yatsrib. Barangsiapa yang ingin keluar maka hendaklah keluar ke Yatsrib.”

Mendengar jawaban Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam, para sahabat pun kemudian bersiap-siap. Mengemas semua keperluan perjalanan. Berangkat menuju Madinah secara sembunyi-sembunyi. Kemudian secara berangsur-angsur kaum Muslimin melakukan hijrah ke Madinah. Hingga peristiwa hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan Abu Bakar radhiyallahu’anhu.

Sungguh hijrah bukan perkara mudah. Ketika kaum Muslimin tinggal di Mekah. Cobaan berat silih berganti datang berupa cacian, gangguan, penghinaan, penyiksaan dan penganiayaan dari kaum Musyrik. Namun setelah Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam mengizinkan mereka berhijrah. Cobaan berat itu berganti, berupa meninggalkan rumah, harta kekayaan, keluarga dan tanah air tercinta.

Walau kedua cobaan sama berat. Tapi para sahabat dengan setia dan ikhlas menghadapinya. Semua penderitaan dan kesulitan mereka hadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Hingga ketika perintah hijrah ke Madinah turun, mereka pun tanpa rasa berat, berangkat meninggalkan kekayaan, rumah dan tanah air. Mereka tinggalkan semua itu di Mekah untuk berhijrah. Demi untuk menyelamatkan agamanya, mereka berjuang sampai ke Madinah.

Kesetiaan dan keikhlasan yang berbuah manis di kemudian hari. Langkah hijrah yang diawali dengan banyak perjuangan dan pengorban. Diakhiri dengan indahnya ukhuwah antara kaum Anshor dan Muhajirin. Beratnya cobaan pun sirna, berganti dengan ribuan kemenangan di sisi kaum Muslimin.

Sehingga dikemudian hari Madinah menjadi tonggak peradaban Islam yang mulia dan gemilang. Menyebar dari jazirah Arab hingga hampir dua pertiga dunia. Menguasai dunia hampir 14 abad lamanya. Memberi sumbangsih luar biasa bagi dunia, bahkan dari seluruh aspek kehidupan. Bahkan dunia telah berhutang banyak kepada Islam dan umatnya.

Hijrah Rasulullah Saw dan para sahabat memang kisah indah di masa lalu. Meninggalkan jejak sejarah tentang periode awal masa keemasan Islam. Juga sebagai pelajaran untuk umat di masa kini.

Memetik pelajaran dari hijrah Rasulullah Saw. Semestinya di bulan hijrah ini, kita mampu merekontruksi momentum hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan para sahabat menjadi mesin pendorong perubahan kondisi umat.

Jika Rasulullah Saw dan para sahabat berhijrah dari Darul Harbi menuju Darul Islam untuk menyelamatkan dinulLah. Maka hari ini spirit hijrah harusnya mampu menjadi mesin pendorong umat untuk meninggalkan sistem jahiliah nan kufur.

Sistem jahiliyah nan kufur berupa sekularisme yang telah berhasil menjauhkan umat dari ajaran Islam yang mulia. Sistem kapitalisme jahat nan sesat yang telah menjerumuskan umat ke dalam lembah kenistaan dan keterpurukan hingga hari ini. Dan sistem demokrasi PHP nan penuh tipu daya yang menjerat umat dengan janji-janji palsu.

Sistem buatan manusia yang harus segera kita campakkan dan tinggalkan. Karena tak memuaskan akal, tak menentramkan hati dan tak sesuai fitrah manusia. Dan segera mungkin berhijrah menuju sistem Islam yang mulia dan paripurna.

Maka tak lain dan tak bukan, spirit hijrah Rasulullah Saw dan para sahabat hari ini adalah menegakkan kembali syariat Islam secara kaaffah. Sebab hanya menegakkan Islam secara kaaffah, umat Islam akan kembali bangkit dari keterpurukkan.

Bangkit dari berbagai keterpurukkan akibat belenggu hegemoni sistem sekularisme, kapitalisme-neoliberalisme dan demokrasi. Bangkit dari berbagai sistem jahiliah buatan manusia dengan kembali pada aturan Al-Khaliq Al-Mudabbir. Inilah yang nantinya mengantarkan umat Islam mencapai masa kegemilangannya kembali. Insyaallah.

Ummu Naflah
Penulis Bela Islam, Member Akademi Menulis Kreatif

Artikel Terkait

Back to top button