Sri Edi Swasono: Indonesia Krisis Konstitusi dan Kepemimpinan
Jakarta (SI Online) – Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Sri Edi Swasono mengungkapkan, gejolak Pemilihan Presiden (Pilpres) telah membuat Indonesia dihadapi dua krisis, yakni krisis konstitusi dan krisis pemimpin.
“Krisis konstitusi dan krisis pemimpin, kalau tidak ada pemimpin maka tidak ada kesatuan. Kesatuan itu yang menjadikan seorang pemimpin,” ungkap Sri Edi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (19/5), seperti dilansir Rmol.id.
Edi pun menyamakan dengan salah satu diktum barat, di mana adanya satu pasukan domba yang dipimpin oleh singa dapat dengan mudah mengalahkan pasukan singa yang dipimpin oleh domba.
“Sepasukan domba yang dipimpin oleh singa dengan mudah mengalahkan sepasukan singa yang dipimpin oleh domba. Krisis kepemimpinan ini sangat serius,” tegasnya.
“Dia tidak tahu mempertahankan kedaulatan negara, bagaimana memuliakan rakyat dan lain-lain. Ini ada UUD jelas mendirikan pemerintahan negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” paparnya.
Jika menilai kondisi saat ini, Edi menegaskan masyarakat Indonesia tidak memiliki perlindungan dri negara. Hal ini terlihat dalam kasus kematian ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Contoh yang paling kecil ya 600 meninggal dunia dibiarkan saja. Ini contoh kecil loh, belum yang lain. Rakyat belum dilindungi, segenap bangsa, tanah air kita dijualin begini, dibiarkan dipakai rebutan oleh orang asing. Kekayaan alam kita dinikmati asing bukan oleh bangsa negara sendiri,” tandasnya.
red: farah abdillah
