Stres Berat, Perwira Israel Bunuh Diri Setelah Bertempur di Gaza

Gaza (SI Online) – Militer Israel mengumumkan ditemukannya jenazah seorang perwira cadangan di sebuah hutan di wilayah Israel utara. Perwira tersebut diketahui bunuh diri saat bertugas di militer. Dengan kasus ini, jumlah tentara Israel yang mengakhiri hidupnya sendiri sejak awal tahun mencapai 18 orang, menurut laporan media Israel.
Radio Angkatan Darat Israel menyebutkan bahwa militer telah membuka penyelidikan atas kasus tersebut. Perwira itu diketahui berasal dari Divisi ke-99, unit yang tengah dikerahkan dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Harian Yedioth Ahronoth melaporkan, perwira berusia 28 tahun itu ikut serta dalam operasi militer di Gaza dalam beberapa pekan terakhir. Sementara investigasi militer Israel yang dipublikasikan pada 3 Agustus mengungkapkan, sebagian besar kasus bunuh diri di tubuh militer disebabkan kondisi psikologis berat akibat pertempuran di Jalur Gaza.
Otoritas Penyiaran Israel menambahkan, sejak dimulainya perang di Gaza, sekitar 3.770 tentara Israel telah didiagnosis menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD). Tekanan psikologis yang dialami pasukan pendudukan Israel terus meningkat, seiring laporan harian dari Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—dan Brigade Al-Quds—sayap militer Jihad Islam—yang mengumumkan tewasnya dan terluka-nya tentara Israel serta hancurnya kendaraan militer. Mereka bahkan menyiarkan bukti berupa rekaman audio maupun video dari operasi militer khusus di lapangan.
Sejak Oktober 2023, Israel dengan dukungan Amerika Serikat melancarkan perang pemusnahan terhadap penduduk Jalur Gaza. Perang yang dinilai melanggar hukum internasional ini telah mengakibatkan lebih dari 61.000 warga Palestina gugur, lebih dari 154.000 orang terluka, dan hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi. Tingkat kehancuran yang ditimbulkan bahkan disebut sebagai yang terparah sejak Perang Dunia II.
sumber: infopalestina