Sukamta: Posisi Iran di Timteng Saat Ini Melemah
Jakarta (SI Online) – Ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon, beberapa waktu lalu dinilai banyak kalangan bukan merupakan peristiwa alamiah atau murni kecelakaan.
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menilai ledakan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dan ribuan lainnya luka-luka itu merupakan hasil dari upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak yang tidak bersahabat dengan Lebanon.
Hal lain yang terbaca dalam peristiwa ledakan itu, kata Sukamta, menunjukkan kelemahan posisi Iran di kawasan Timur Tengah saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan respon dan bantuan biasa dari Iran kepada Lebanon.
Baca juga: Donald Trump Membuat Situasi di Palestina Makin Mengkhawatirkan
“Kita menjadi tahu bahwa Iran saat ini sangat lemah posisinya,” ungkap Sukamta dalam diskusi Diskusi Daring Kolaborasi CIR , KPIQP dan Institut Indonesia, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Padahal, hingga beberapa tahun lalu, Iran yang merupakan negara Syiah itu adalah negara berpengaruh di Timteng.
“Timteng ini hampir dikuasai bulan sabit Syiah. Lebanon, Suriah, Iran, Irak, Yaman, ini merupakan bulan sabit Syiah yang mengepung negara-negara Teluk yang mayoritas Sunni,” ungkap politisi PKS itu.
Menurut Sukamta, pelemahan atas Iran ini dilakukan secara sistematis. Melalui embargo ekonomi dan militer dan dengan penurunan harga minyak dunia yang dipicu oleh Muhammad bin Salman Al-Saud dari Saudi Arabia.
Perkuat Peran Indonesia
Sukamta juga menyoroti tentang pembukaan hubungan diplomatiok antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel. Di Timur Tengah, UEA merupakan negeri Islam ketiga yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara penjajah itu.
“Kalau langkah ini diikuti Oman dan Bahrain, negara Teluk benar-benar akan terbelah,” kata dia.
Indonesia, kata Sukamta, dalam posisi seperti sekarang sedapat mungkin tidak masuk ke wilayah konflik di antara negeri-negeri Timteng. Indonesia harus dapat menjalin hubungan baik dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Qatar, UEA, dan Turki.
“Pemerintah jangan coba-coba membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Dalam pandangan kami akan kontraproduktif dalam upaya kita mendukung kemerdekaan Palestina,” pintanya tegas.
Menurut Sukamta, dinamika di Timteng ini akan semakin memperkuat peran Indonesia di negeri-negeri Islam maupun Timteng. Ia mengibaratkan, seperti tim sepakbola, the first eleven sudah kalah dan cidera lawan Israel, nyerah. Nah para pemain itu harus diganti dengan pemain-pemain cadangan dari Indonesia.
“Kita harus ambil kesempatan ini tampil maksimal agar peran dan pengaruh Indonesia makin kuat di mata dunia,” kata politisi dari dapil DI Yogyakarta itu.
red: shodiq ramadhan