NUIM HIDAYAT

Surat Terbuka untuk PM Israel Benjamin Netanyahu

Ayat ini nampaknya berkaitan dengan kesombongan Yahudi yang di waktu itu (dan saat ini) menguasai perekonomian dunia. Mereka seolah-olah ingin mengatakan bahwa kaum Muslim itu miskin karena tangan Allah terbelenggu. Tuhan kaum Muslim itu kikir, membiarkan kaum Muslim dalam kemiskinan. Begitulah yang ingin dikatakan mereka.

Dalam sejarah dunia, memang kaum Yahudi pandai dalam mengatur dan menguasai sektor keuangan. Riba (bunga) ‘pertama kali’ yang membuat sistemnya adalah kaum Yahudi. Di Eropa tokoh-tokoh Yahudi kaya raya, karena siasat liciknya mengatur sektor keuangan. Maka jangan heran di masa itu bangsa Eropa banyak yang marah dengan kaum Yahudi (termasuk Hitler, meski kita tidak membenarkan cara Hitler dalam memperlakukan kaum Yahudi).

Pak Netanyahu yang saya hormati,

Karena ulah kaum Yahudi yang licik dan jahat dalam sejarah manusia, maka kaum Muslim dilarang untuk mengikuti gaya hidup orang Yahudi (dan Nashrani). Allah SWT dengan tegas dalam Al-Qur’an menyatakan, ”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS al Baqarah 120)

Mengapa disitu juga kaum Muslim dilarang mengikuti agama (gaya hidup) kaum Nasrani? Yak arena kaum Nasrani bekerjasama erat dengan kaum Yahudi. Contoh yang telak adalah bagaimana Amerika, ‘negara Nasrani’ dalam sejarah selalu menempatkan Israel sebagai anak emasnya. Karena Amerika (dan Inggris) yang merekayasa pendirian negara Yahudi Israel, Amerika adalah negara terdepan yang menjaga keamanan Israel.

Bagi Amerika semua negara Timur Tengah boleh hancur, kecuali Israel. Tokoh-tokoh Yahudi dan Nasrani di Amerika tidak mau negara Islam di Timur Tengah atau di seluruh dunia muncul sebagai negara superpower. Negara-negara Muslim, harus dilemahkan. Negara-negara Muslim, harus dimiskinkan.

Elite-elite Yahudi dan Nasrani yang menguasai dunia, membuat sistem militer, sistem penndidikan, sistem ekonomi, sistem media massa, sistem budaya dan sistem yang laiinm yang membuat mereka terus berkuasa di dunia. Mereka trauma dan tidak mau sistem khilafah menguasai dunia. Seperti di abad ke-7 sampai 1924. Bagi mereka Sistem Khilafah Turki Utsmani tidak boleh ada lagi di dunia. Karena bila sistem ini muncul, maka negara-negara Nasrani dan Yahudi akan tenggelam.

Mereka paranoid kepada Islam. Mereka ‘berjiwa Iblis’. Mereka hanya mau mereka yang berkuasa. Kaum Muslim dikampanyekan mereka bodoh, miskin, fanatik, tidak toleran, radikal dan lain-lain.

Mereka menyembunyikan fakta sejarah bahwa kaum Muslimlah yang menyebabkan bangsa Eropa (dan Ameirka) mengalami pencerahan. Ketika mereka dalam abad kegelapan (the dark ages), kaum Muslim sudah menguasai ilmu Bahasa, ilmu astronomi, ilmu kimia, ilmu matematika, ilmu geografi dan lain-lain. Hanya ‘sedikit’ ilmuwan Nasrani/Yahudi yang mengakui kehebatan ilmuwan Muslim dalam sejarah manusia.

Maka jangan heran setelah Amerika sukses merekayasa negara Israel di Timur Tengah, maka langkah berikutnya adalah memastikan negara Israel tidak diganggu negara-negara Arab yang mayoritas Islam. Elite Amerika tahu bahwa dalam Al-Qur’an Yahudi dan Nasrani dimusuhi Islam. Amerika tahu bahwa negara Yahudi bila berdiri akan diserang negara-negara Arab. Amerika sudah menghitung kekuatan militer Arab. Bukankah pesawat dan alat-alat militer lainnya yang dipunyai Arab diimpor dari Amerika dan negara-negara Nasrani (Eropa)?

Maka jangan heran, ketika pasukan negara-negara Arab menyerang Israel, dengan mudahnya pasukan Amerika dan Israel mengusir pasukan-pasukan Arab. Dan kemudian ‘lobi-lobi diplomatik maut’ dari Amerika, membuat pemimpin-pemimpin negara Arab loyo dan pecah belah menghadapi Israel.

Ilmu-ilmu diplomatik Amerika jauh lebih tinggi dari ilmu diplomatik Arab. Arab setelah masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin, kembali ke jahiliyah. Kembali kesukuan yang dipuja. Mereka mudah berperang antara satu suku (negara) dengan suku lainnya.

Amerika tahu persis bagaimana kelemahan-kelemahan pemimpin Arab. Iran, Irak, Saudi, Yaman, Mesir dan lain-lain, mayoritas dikendalikan Amerika. Amerika mengendaliikan negara-negara Arab dengan gaya diktator yang ‘halus’. Amerika merangkul Arab dengan memberikan fasilitas pendidikan, bantuan tenaga ahli profesional (perminyakan), pertukaran informasi intelijen dan lain-lain.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button