Sya’ban, Kencangkan Sabuk Ibadah

Dan keberhasilan kehidupan pribadi telah Allah jelaskan dalam Qur’an surah An-Nahl ayat 97, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Betapa kita mengharapkan suasa keimanan di bulan-bulan haram ini senantiasa ada dalam perguliran hari-hari seorang muslim. Nyatanya untuk istikamah bukanlah perkara yang mudah dalam kehidupan kapitalisme sekuler, yang menjadikan materi sebagai tolok ukur kebahagiaan dan pemisahan agama dari kehidupan sebagai metode menjalani kehidupan. Kehidupan Muslim bukanlah kehidupan yang menjadikanmateri sebagai standar kebahagiannya dalam hidup.
Rasulullah Saw adalah Gambaran bagaiamana seorang muslim menyikapi kehidupannya. Jika Rasulullah menjadikan harta sebagai tolak ukur kebahagiaan bukankah Rasulullah yang paling berhak merasakan harta ghanimah?
Namun, berbanding terbalik, beliau menyalurkan harta-hartanya yang dimiliki dalam jumlah besar untuk memperluas syiar Islam, beliau memiliki harta namun hartanya tidak menjadi rotasi kehidupannya.
Pelajaran berharga dari momen Sya’ban bagi seorang muslim terletak pada sejauh apa penjagaan idrak silabillaah (kesadaran hubungannya dengan Allah). Allah telah menisbatkan kaum muslimin sebagai umat terbaik. Sebagaimana firman-Nya, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dipersembahkan untuk manusia. Menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkardan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).
Namun berapa persentase jumlah umat Islam yang menjalankan kewajibannya dan menambah dengan amalan sunnahnya?
Apa yang menjamin umat Islam saat ini menjalankan kewajibannya Ketika dihadapkan dengan tantangan pekerjaan dan tantangan kehidupan yang lainnya? Sungguh, keberhasilan seorang muslim yaitu terbebasnya dari jerat pemahaman kapitalisme sekuler. Wallahu ‘Alam.
Diana Uswatun Hasanah, S. Ars