SUARA PEMBACA

Tabloid Fitnah, tak Mungkin Bawa Berkah

Di era kapitalisme seperti ini banyak yang melakukan segala cara agar jagoannya unggul dan layak menjadi pemimpin, namun harusnya tidak dengan cara seperti ini hukum bagi seorang yang menyebarkan kebohongan atau pun dusta terlebih fitnah itu sangat berat. Membuat umat saling terpecah belah yang tadinya tidak terjadi apa-apa dikarenakan suatu kebohongan bisa jadi putusnya tali silaturahmi antar sesama umat. Satu fitnah mampu menghancurkan satu bangsa karena satu fitnah saja bisa menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti linbgkaran setan. Padahal keutamaan menjalin tali silaturrahmi sangatlah besar.

Allah berfirman dalam Surah Al-Israa ayat 36: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”

Bahkan dalam hadits Rasulullah bersabda: “Tidak akan pernah masuk surga orang yang suka menyebar fitnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita bisa mengambil contoh dari sejarah majalah Al-Islam yang pertama kali terbit di tanah Melayu-Nusantara yaitu Al-Imam yang keseluruhan dari isinya bertujuan untuk menyebarkan dakwah, diskusi tentang keislaman, membedah hukum-hukum fiqih. Majalah Al-Islam menegaskan haluannya untuk mengingatkan mereka yang terlupa, membangunkan mereka yang terlelap, menunjukkan arah yang benar kepada mereka yang tersesat, mengajak umat Islam agar berupaya sebisa mungkin untuk hidup berdasarkan perintah Allah serta mencapai kebahagiaan terbesar di dunia dalam memperoleh kenikmatan di akhirat.

Umat tidak akan mudah termakan hoax terpecah belah andai rezim ini mau untuk mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala yakni dengan aturan Islam.

Kamila Amiluddin
(Guru dan Pemerhati Anak, Member Akademi Menulis Kreatif)

Laman sebelumnya 1 2
Back to top button