INTERNASIONAL

JIC Bersama ABIM akan Inisiasi Dialog Perdamaian antar Pemuda di Kawasan ASEAN

Kuala Lumpur (SI Online) – Jakarta Islamic Centre (JIC) bersama Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) sepakat untuk menginisiasi dialog perdamaian antar kelompok pemuda di kawasan ASEAN.

Komitmen tersebut tercetus pada acara Dialog Pemuda ASEAN pada 17 November 2023 di kantor pusat ABIM daerah Taman Cemerlang Kuala Lumpur, Malaysia.

“Pemuda merupakan agen perubahan dunia yang dapat menciptakan aksi perdamaian dengan kreativitasnya melalui berbagai sektor seperti diplomasi, kemanusiaan, informasi teknologi dll.” ujar KH. Didi Supendi yang membuka acara dialog tersebut sebagai Kepala Pelaksana Tugas JIC.

“Apalagi kondisi dunia saat ini sedang banyak konflik, seperti di Ukraina, Palestina, Pemuda tidak boleh diam melihat kondisi ini, harus ada inisiatif untuk mengambil peran” sambung Kiai Didi.

Bersamaan dengan hal tersebut, Presiden ABIM Muhammad Faisal Abdul Aziz menyatakan apresiasinya atas kunjungan tim Jakarta Islamic Centre yang telah menginisiasi dialog ini demi mencari formula untuk terciptanya perdamaian dunia.

“Ummat Islam tidak pernah menjadi kubu ekstremis karena kita diajarkan untuk menjadi Ummat pertengahan (Wasatiyyah), sehingga perdamaian itu adalah ciri Ummat Islam” jelas Presiden ABIM.
“Dialog seperti ini seharusnya kita lanjutkan untuk memberikan kontribusi positif kepada dunia terutama kawasan ASEAN sehingga dapat meluaskan lagi pesan dialog ini ke negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapore, Thailand, Brunei Darussalam dan lainnya.” harap Fazril Saleh, Setia Usaha Agung ABIM.

Hadir sebagai narasumber dalam dialog ini adalah Dr. Hanif MD Lateh seorang dosen dari Universitas Sultan Abidin Terengganu, Fuad Hafziq mewakili Pemuda Anshor Cabang Malaysia, dan Hj. Fitriah Abdul Azis Wakil Ketua Umum Muslimat Dewan Da’wah yang membawahi Bidang Luar Negeri Muslimat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.

Dr. Hanif Md Lateh memaparkan tentang bahayanya pengaruh kelompok ekstrimis yang sering mempengaruhi kalangan muda untuk berpikir dan bersikap takfiri sehingga mudah disulut untuk bersikap menggunakan kekerasan dalam aksinya.

Senada dengan ini, Fuad Hafziq juga memprihatinkan munculnya para ustaz otodidak yang belum tuntas ilmunya tapi sangat mudah memberikan fatwa agama seenaknya.

Fuad mengatakan Pemuda Anshor cabang Malaysia siap berpartisipasi pada kerja-kerja perdamaian untuk masyarakat ASEAN. Ia mengatakan dengan potensi sumberdaya Pemuda Anshor NU di Malaysia Fuad yakin akan dapat memberi kontribusi lebih luas.

Hj. Fitriah Abdul Azis yang mewakili kaum muda perempuan menyampaikan bahwa kita berada di era krisis internasional yang membentuk titik krusial dimana hilangnya pengendalian negara-negara negara Islam atas perang di Palestina, kekerasan tingkat tinggi yang menimpa masyarakat muslim di beberapa negara.

Menurutnya, jika kita dapat memperhatikan polanya maka konflik tingkat tinggi di suatu negara dapat meluas menjadi konflik regional dan itu bisa berdampak luas. Dengan mendorong pemuda, diharapkan mereka yang merupakan pemangku kebijakan di masa depan dapat membuat formula bersama baik itu utk di sepakati sedikit negara atau banyak negara atau lebih spesifik menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara lebih dulu.

“Saya berharap dialog yang berkesinambungan ini dapat memunculkan duta pemuda perdamaian global. Maka kami harapkan pemuda dapat berfikir dan bersikap bersikap kritis dalam menyikapi persoalan keamanan regional yang muncul di kawasan Asia Tenggara dan tidak mudah menjadi proxy bagi kelompok kepentingan yang ingin hubungan dua negara atau negara-negara ASEAN ber-konflik. Diplomasi Wasattiyah adalah salah satu solusinya.” ujar Fitriah.

Fathi Ihsan selaku ketua panitia dan ketua divisi pembinaan remaja/pemuda dan anak, merasa bahwa acara yang digagas oleh sub divisi pimpinananya cukup berhasil mendapatkan poin-poin bagi harapan yang lebih besar untuk para pemuda terutama di kawasan ASEAN. Beliau berencana akan meneruskan misi mulia ini sebagai program unggulan dari sub divisinya.

Hadir dalam acara ini juga pimpinan JIC yaitu Bapak Herlan Intanpura selaku Kadiv Takmir dan Peribadatan, Mohammad Zein selaku Kadiv Infokom, KH. Mastur Anwar selaku Kasubdiv Dakwah, Dr. Taufik Hidayat selaku Kasubdiv Pelayanan Ummat dan pimpinan Kasubdiv lainnya. Hadir juga tamu undangan dari pemuda Anshor cabang Malaysia.

Acara ini ditutup dengan pembacaan doa oleh KH. Mastur Anwar dan pembagian cindera mata antar pimpinan JIC dan pimpinan ABIM. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button