#Pilkada Serentak 2024NASIONAL

Tanggapi Suswono, Wakil Wantim MUI: Seharusnya Model Kepemimpinan Nabi yang Jadi Pondasi Calon Pemimpin

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi angkat bicara terkait polemik pernyataan Calon Wakil Gubernur Jakarta (Cawagub) nomor urut 1 Suswono yang menyebut ‘janda kaya harusnya nikahi pria pengangguran’ dan membandingkannya dengan kisah Rasulullah Muhammad Saw yang dinikahi oleh Siti Khadijah.

Kiai Muhyiddin menilai, pernyataan Suswono tersebut bagian dari khoud, candaan, yang berpotensi mengandung unsur hinaan kepada Rasulullah Saw.

“Apalagi itu diucapkan saat masa kampanye politik yang dihadiri oleh publik yang sangat heterogen. Itu tidak etis dan terkesan islamofobia, apalagi pernyataan tersebut keluar dari mulut calon wakil gubernur” ujar Kiai Muhyiddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (29/10/2024).

Menurutnya, hal tersebut bisa ditafsirkan oleh lawan politiknya sebagai a blessing in disguise atau “durian runtuh” untuk menekan pesaing yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu.

“Begitu juga kelompok “coblos semua” di Pilkada DKI Jakarta pasti sangat gembira karena menganggap kualitas calon pemimpin pilihan parpol jauh di bawah standar, minus suri tauladan bagi masyarakat,” tutur Kiai Muhyiddin.

Seharusnya, kata dia, jika ingin mengaitkan dengan Nabi Muhammad Saw maka yang harus diteladani adalah kepemimpinannya.

Prophetic leadership (model kepemimpinan Nabi) yang seharusnya jadi pondasi memilih calon pemimpin itu nyaris kosong. Ini seperti tak paham sejarah Rasulullah Saw. Memang memperihatinkan calon pemimpin seperti itu yang disuguhkan untuk pemimpin Ibu Kota Indonesia. Bagaimana ia bisa jadi panutan ummat jika perilakunya justru bertolak belakang,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Kiai Muhyiddin, Suswono sudah minta maaf atas kekeliruannya. Namun menurutnya, jika mengandung unsur penistaan agama, maka MUI sebagai lembaga yang memiliki otoritas keagamaan Islam tertinggi di Indonesia harus siap melakukan pembahasan.

“MUI terutama komisi fatwa tentu saja sudah mengikuti perkembangan kasus tersebut dan siap membahasnya, apalagi jika ada permintaan dari masyarakat. MUI bersikap netral dan profesional demi penegakan hukum, kebenaran dan keadilan,” tandas mantan Wakil Ketua Umum MUI itu.

Sementara itu, Suswono telah menyampaikan permohonan maaf terbuka atas pernyataannya yang menyebut ‘janda kaya harusnya nikahi pria pengangguran’ dalam sebuah forum kampanye dirinya bersama dengan organisasi Bang Japar.

“Saya menyadari bahwa pernyataan saya di forum relawan Bang Japar dan di beberapa tempat yang lain telah menimbulkan kegaduhan terkait dengan pernyataan janda menikahi pemuda pengangguran,” kata Suswono dalam keterangannya yang diunggah di akun Instagram pribadinya @pak_suswono pada Selasa (29/10/2024).

“Oleh karena situ dalam kesempatan ini dengan tulus saya menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim,” sambung dia.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button