FILANTROPI

Tata Cara Aqiqah ini Menjangkau Hingga Pedalaman

Kelahiran buah hati yang telah dinanti merupakan anugerah yang luar biasa. Menambah kesempurnaan dan kebahagiaan sebuah keluarga. Dan aqiqah menjadi salah satu tanda kesyukuran orangtua atas kelahiran buah hatinya.

Diriwayatkan Al-Hasan dari Samurah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Saw bersabda:

“Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan nama.” (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Aqiqah menjadi sunnah Rasulullah Saw dan juga menjadi salah satu bentuk syukur dari orangtua di momen kelahiran buah hatinya. Aqiqah hukumnya adalah sunnah muakad, dianjurkan untuk mereka yang mampu.

Aqiqah ini dilaksanakan dengan memotong kambing; dua ekor untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Sebagaimana hadits Rasulullah Saw. Dari Siba’ bin Tsabit bahwa Muhammad bin Tsabit bin Siba’ mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Kurz mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bertanya Rasulullah Saw tentang akikah. Rasulullah Saw lalu menjawab: “Dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Dan tidak ada masalah bagi kalian apakah kambing tersebut jantan atau betina.” (H.R. At-Tirmidzi)

Selain menyembelih hewan, aqiqah ini juga ditandai dengan memotong rambut Si Kecil sebagai harapan membuang kotoran juga mendoakan agar Si Kecil tumbuh sehat baik raganya juga akhlaknya.
Dalam pembagian daging aqiqah, tidak ada ketentuan khusus. Bisa dibagikan dalam bentuk potongan daging mentah maupun menjadi penganan yang sudah diolah.

Aqiqah juga bisa ditunaikan dengan meluaskan kebahagiaan kepada saudara kita yang jauh di pedalaman sana. Seperti Aqiqah Multi Manfaat yang menjadi salah satu program Laznas Dewan Dakwah.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan para orangtua baru yang akan mengaqiqahkan anaknya. Selain itu juga, Aqiqah Multi Manfaat juga bisa menjadi sedekah yang dibagikan pada masyarakat pedalaman, santri penghafal Al-Qur’an juga pada warga dhuafa yang menjadi binaan, serta penguat dakwah para guru ngaji.

Seperti contohnya aqiqah untuk buah hati yang bernama Avicenna Shidqi Abdillah yang disalurkan kedua orangtuanya melalui Laznas Dewan Dakwah. Penyembelihan, pengolahan serta pembagiannya dilakukan di Pondok Pesantren Ar-Rahmah, Sukabumi.

Proses penyembelihan, pengolah hingga pembagian daging aqiqah dilakukan mandiri oleh para santri. Aqiqah ini menjadi gizi tambahan para santri, penguat dakwah para guru ngaji dengan masyarakat binaannya di sana sekaligus sedekah untuk warga dhuafa di sekitar.

Teriring rasa terima kasih dari para santri, masyarakat, juga warga yang menjadi penerima manfaat dari Aqiqah Multi Manfaat ini untuk ananda Avicenna Shidqi Abdillah agar tumbuh menjadi anak yang shalih, qurrota a’yun untuk keluarga, menjadi anak yang bahagia dan baik akhlaknya.

Aqiqah Multi Manfaat untuk ibadah yang mudah, berkah juga penuh doa. []

Artikel Terkait

Back to top button