Tenteng Senjata, Tokoh Taliban yang Pernah Dihargai AS Rp72 Miliar Muncul ke Publik
Kabul (SI Online) – Kelompok pejuang Taliban saat ini telah menguasai Afghanistan. Mereka pada Ahad, 15 Agustus lalu telah menduduki Istana Kepresidenan di Kabul dengan tanpa kekerasan.
Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, dunia menyoroti munculnya salah satu tokoh Taliban yang selama ini dicari-cari Amerika Serikat. Bahkan tokoh ini pernah dihargai lima juta dollar AS atau sekitar Rp72 miliar.
Dia adalah Khalil al-Rahman Haqqani, pemimpin jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban.
Pria berjanggut tebal ini bukan orang sembarangan, dia merupakan pejuang yang paling dicari militer dunia terutama oleh militer AS. Ia pernah ditetapkan dalam daftar teroris karena peran pentingnya dalam mendanai aktivitas pasukan Taliban.
Sejak ditetapkan sebagai buronan oleh Amerika pada 2011, Haqqani mendadak raib. Tak ada yang mengetahui keberadaannya.
Sekarang, setelah sepuluh tahun menghilang, Haqqani mendadak muncul di hadapan pasukan Taliban di sebuah masjid di Ibukota Kabul.Ia menjadi imam shalat dan berceramah di hadapan jamaah masjid tersebut.
Haqqani tampak baik-baik saja, tubuhnya juga fit, terbukti dengan lantangnya di dalam masjid dia masih mampu menyemangati para jamaah. Ia berceramah sembari menenteng senjata laras panjang.
Dan walau sudah muncul di hadapan publik, tak ada seorang pun dari pihak Amerika yang menyentuh apalagi meringkusnya.
Bahkan, Haqqani bersama sejumlah pimpinan Taliban lainnya juga melakukan aktivitas politik. Ia nampak mendatangi dan mengambil baiat (sumpah setia) adik bekas Presiden Ashraf Ghani, Hasmat Ghani. Bahkan dari foto-foto yang beredar, ia sembari memangku senjata laras panjangnya.
Baca juga: Taliban: Saudara Mantan Presiden Ghani Berbaiat pada Imarah Islam
Bukan hanya bertemu Hasmat Ghani, Haqqani juga menemui Pimpinan Hizbul Islam sekaligus mantan Perdana Menteri Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar.
Menurut laporan, Taliban menempatkan Khalil Haqqani sebagai penanggung jawab keamanan di Kabul.
“Fakta bahwa kami memiliki Khalil Haqqani yang bertanggung jawab atas keamanan Kabul sangat mencemaskan,” kata seorang pejabat intelijen Inggris yang tidak disebutkan namanya kepada Voice of America.
red: farah abdillah/dbs