#Bebaskan PalestinaINTERNASIONAL

Tewaskan Sejumlah Militer Israel, Pejuang Palestina Masih Menunjukkan Ketangguhannya

Gaza (SI Online) – Perlawanan Pejuang Palestina kembali menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi agresi militer Israel. Dalam dua penyergapan terkoordinasi di Jalur Gaza selatan pada Selasa (18/6), para pejuang berhasil menewaskan seorang perwira tinggi dan enam tentara Israel, serta melukai lebih dari selusin lainnya.

Tentara pendudukan Israel mengonfirmasi jumlah korban tersebut pada Rabu pagi, menyusul laporan media yang menyebut bahwa sebagian dari korban mengalami luka parah. Penyergapan terjadi secara beruntun dan terarah, menargetkan pasukan militer dan unit penyelamat yang berusaha mengevakuasi korban pertama.

Menurut laporan sejumlah media Israel, insiden pertama bermula ketika para pejuang Palestina menyergap konvoi militer Israel. Serangan susulan kemudian menghantam kendaraan lapis baja yang membawa tim penyelamat. “Pengangkut personel lapis baja Puma disergap dan terbakar hebat,” demikian laporan dari situs Israel Hadashot Be’Zman, yang menyebut insiden ini sebagai “kejadian dengan banyak korban.”

Media Israel News menggambarkan situasi tersebut sebagai “sangat parah.” Mereka melaporkan bahwa beberapa tentara masih hilang di lapangan dan ada kekhawatiran serius mengenai nasib mereka. Hingga kini, antara 14 hingga 16 tentara dilaporkan terluka. Evakuasi dilakukan dengan bantuan helikopter militer dan truk pemadam kebakaran.

Unit-unit perlawanan dari Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—mengklaim bertanggung jawab atas operasi ini. Melalui publikasi resmi, mereka merilis dokumentasi visual dari serangkaian serangan militer terhadap pasukan Israel di kota Khan Yunis dalam rangka operasi “Batu Daud”.

Salah satu rekaman menampilkan aksi penembak jitu Al-Qassam yang menggunakan peluru khusus untuk senapan “Ghoul”, menewaskan seorang sersan teknik Israel dalam serangan terukur pada 16 Juni di daerah Al-Sanati, Abasan Al-Kabira. Operasi itu dilakukan bersama Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam.

Gambar lainnya memperlihatkan serangan terhadap sebuah gedung di kawasan Al-Qudayhat, Abasan Al-Kabira, di mana 11 tentara Israel berlindung. Para pejuang Palestina meluncurkan rudal TBG dan bom antipersonel, menyebabkan korban tewas dan luka di pihak Israel.

Aksi-aksi ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun di bawah tekanan luar biasa dan pemboman brutal tanpa henti, kelompok perlawanan Palestina masih mampu melakukan serangan terorganisir dan mematikan terhadap pasukan penjajah.

Sejak dimulainya agresi militer Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, lebih dari 187.000 warga Palestina menjadi korban tewas atau terluka—kebanyakan adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang dilaporkan hilang, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Kejahatan genosida ini terus berlangsung di tengah kebungkaman dunia internasional.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button