NASIONAL

TKA China Masuk Saat Wabah Corona, Fadli: Pemberi Izin Pengkhianat Bangsa

Jakarta (SI Online) –Masuknya puluhan tenaga kerja asing asal China ke Kendari terus menjadi perbincangan di media sosial. Twitter, salah satunya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 Fadli Zon bahkan mengeluarkan pernyataan keras soal pengkhianat bangsa.

“Tak ada kata yg lebih cocok kecuali “pengkhianat bangsa” !” tulis Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, seperti dipantau pada Rabu, 18 Maret 2020.

Twit Fadli tersebut merespons cuitan dari ekonom senior Rizal Ramli.

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman di era Kabinet Jokowi I itu menyatakan, masih saja izinkan pekerja-pekerja Tiongkok untuk masuk Indonesia hanya karena kepentingan bisnis pejabat yang merangkap sebagai penguasa. “Sing eling eui, ingat kepentingan nasional !! Nora amat sih,” tulis Rizal.

Video mengenai TKA asal China menjadi viral di Twitter karena situasi di dalam negeri yang tengah dilanda wabah virus corona alias Covid-19. Virus tersebut diketahui awal mulanya muncul di China.

Sebelumnya, seperti dilansir Vivanews.com, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Polisi Merdysam minta maaf atas informasi keliru terkait masuknya 49 TKA asal China ke Kendari melalui Bandara Haluoleo pada Ahad, 15 Maret 2020 kemarin.

Merdysam menjelaskan informasi awal yang ia terima dari pihak otoritas Bandara Haluoleo dan Danlanud Haluoleo, ke-49 TKA tersebut berasal dari Jakarta. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan pihak Imigrasi yang menyatakan 49 TKA tersebut datang dari Thailand menuju ke Jakarta.

Dia mengaku sudah melakukan rapat Forkopimda yang dipimpin Gubernur Sultra terkait permasalahan kedatangan TKA asal China tersebut. Adapun hasil putusannya adalah 49 TKA asal China tersebut telah dilakukan karantina oleh tim gugus tugas, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona.

Terhadap oknum yang menyebarkan video kedatangan TKA asal China tersebut, Merdysam membantah bahwa pihaknya telah menangkap dan melakukan penahanan.

red: asyakira/dbs

Artikel Terkait

Back to top button