Tragedi Barat: Tiada Teladan Hidup
Dalam Islam, makin orang itu mendekati akhlak Rasulullah Saw yang agung, maka makin ia mendekati insan kamil (manusia sempurna). Manusia sempurna bukanlah sekedar yang IQ-nya tinggi, manusia sempurna dalam Islam adalah manusia yang berusaha sekuat tenaga menaati perintah Allah dan Rasul-Nya.
Renungkanlah ayat-ayat berikut ini,
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (QS. al Furqan 43)
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf 108)
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar (bahagia di atas bahagia).” (QS. al Ahzab 71).
Wallahu azizun hakim. Wallahu alimun hakim. []
Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.
