Turki Kutuk Keras Penyerbuan Menteri Israel ke Al-Aqsha
Ankara (SI Online) – Turki mengutuk keras penyerbuan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur yang diduduki.
“Kami mengutuk keras penyerbuan ke Al-Haram Al-Sharif oleh Menteri Keamanan Nasional Israel pada 21 Mei di bawah perlindungan pasukan keamanan Israel yang jelas melanggar hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Turkiye dikutip dari Anadolu Agency, Senin (22/5/2023).
Ben-Gvir, seorang tokoh ekstremis sayap kanan yang dikenal karena anti-Palestina, memaksa masuk ke lokasi konflik pada Ahad pagi di bawah perlindungan polisi Israel.
Dalam sebuah pesan video di dalam halaman Masjid Al-Aqsha, dia mengklaim kepemilikan Israel atas kompleks tersebut, dengan mengatakan “kami memiliki Yerusalem dan seluruh tanah Israel.”
Turkiye mendesak Israel untuk “bertindak secara bertanggung jawab, dan mengakhiri semua jenis tindakan provokatif yang melanggar status historis Al-Haram Al-Sharif yang didasarkan pada hukum internasional.”
“Sama sekali tidak dapat diterima bahwa anggota Pemerintah Israel menantang status historis Al-Haram Al-Sharif dengan cara ini dan melakukan tindakan menghasut dan fasis,” tambah kemlu Turkiye.
Wakil Presiden Turkiye Fuat Oktay juga mengutuk tindakan tersebut. Dalam sebuah cuitan, dia mendesak otoritas Israel untuk menghormati status hukum Al-Aqsa dan mengakhiri tindakan ini secepat mungkin.
Ibrahim Kalin, juru bicara kepresidenan Turkiye, mengecam “tindakan provokatif dan melanggar hukum” Ben-Gvir, menyebutnya “tidak dapat diterima.”
“Kami akan terus menentang segala upaya untuk mengubah status agama dan hukum kompleks Masjid Al-Aqsha,” kata Kalin di Twitter.
Ini adalah kedua kalinya Ben-Gvir memasuki kompleks tersebut sejak menjadi menteri keamanan nasional dalam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Desember lalu.
Dia sebelumnya memaksa masuk ke kompleks tersebut pada 3 Januari, beberapa hari setelah menjabat, menjadi menteri Israel pertama yang memasuki masjid dalam lima tahun terakhir.
November lalu, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan bahwa “seluruh dunia khawatir” tentang pandangan sayap kanan Ben-Gvir.
Sejak 2003, Israel telah mengizinkan pemukim memasuki kompleks Al-Aqsha hampir setiap hari, kecuali hari Jumat dan Sabtu.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi menyebut itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsha berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Negara itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. [ ]