LAPORAN KHUSUS

UAS Menjawab Fitnah

Semua tuduhan yang dialamatkan kepada Ustaz Abdul Shomad hanyalah sekadar stigma negatif dan fitnah belaka.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah Yusuf Chudlori dalam sebuah ceramah yang disebarkan melalui YouTube, Januari 2018 lalu bercerita bila dirinya ditanya tentang Ustaz Abdul Shomad (UAS). Mendengar pertanyaan itu Chudlori mengaku menjawab bila UAS itu adalah seorang yang alim, ahli hadits, dan berakidah Islam Ahlusunnah wal jamaah.

Dari jawaban ini, nampak sejatinya tidak ada perbedaan antara UAS dengan kaum Nahdliyin. Hanya saja, kata Chudlori, ada satu hal yang membuat UAS tidak nyambung dengan NU. “Siyasine sing ora gathuk Pak (Politiknya yang tidak nyambung Pak, red). Dimanfaatkan untuk kepentingan politik Hizbut Tahrir Indonesia,” tuding Chudlori.

Chudlori menuding HTI memanfaatkan UAS untuk diangkat menjadi ikon. Karena HTI menurut dia membutuhkan ikon. Sehingga HTI menggoreng, memunculkan dan memanfaatkan UAS.

“Kalau soal ilmu hadits, ilmu fiqh, menghantam Wahabi, cocok dengan kita. Tetapi kalau pandangan politiknya tidak cocok untuk kita, bahkan untuk Indonesia,” lanjut Chudlori.

Bukan hanya Chudlori yang menuduh UAS dimanfaatkan oleh HTI. Ketua Umum GP Ansor, yang di beberapa daerah di Jawa Tengah anak buahnya di bawah melakukan persekusi terhadap dakwah UAS, Yaqut Cholil Qoumas, juga menuduh UAS memiliki keterkaitan dengan HTI sejak 2013.

Yaqut menuding beberapa ceramah UAS berisi ajakan jamaah berbaiat kepada khilafah. Ia mengklaim hal tersebut bisa ditemukan melalui jejak digital yang ditinggalkan oleh UAS di akun media sosial pribadinya.

“Dia pernah ajak berbaiat kepada khilafah, melakukan fitnah di media sosial, menyebut kalau Nabi Muhammad tidak mampu wujudkan Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Yaqut seperti dikutip CNN Indonesia.

Bukan hanya terkait dengan HTI, stigma dan tuduhan yang dialamatkan kepada UAS adalah tidak cinta NKRI, anti Pancasila dan anti kebinekaan. Bahkan, ada kelompok yang melakukan persekusi terhadap UAS yang memintanya untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Entah sudah berapa kali UAS menjawab dan mengklarifikasi berbagai stigma dan fitnah ini. Baik melalui jawaban lisan maupun perbuatan.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button