Ucapan Akan Hilang, Tulisan Abadi
Putra Ahmad Hassan yang patut dikenang adalah Abdul Qadir Hassan. Ia adalah penerus ayahnya di Persatuan Islam. Ulama besar ini juga melahirkan karya-karya yang menawan, diantaranya: Qamus al Quran, Ilmu Musthalah Hadits, Kata Berjawab, Ushul Fikih, Minal Wahyi dan lain-lain. Banyak murid Abdul Qadir Hassan yang kemudian jadi tokoh, diantaranya: Abdul Wahid Alwi, Muhammad Thalib, Abdurrahim Nur, Muammal Hamidy, Abdullah Said, Ahmad Husnan, Yusuf Utsman Baisa dan lain-lain.
Cendekiawan yang patut dikenang lainnya, adalah Abu Bakar Aceh. Ia lahir pada 28 April 1909. Ia banyak menulis artikel dan buku. Artikel-artikelnya banyak ditemui di media saat itu, antara lain: Abadi, Kedaulatan Rakyat, Mimbar Agama Islam, Panji Islam, Adil, Sinar Darussalam, Panji Masyarakat, Wahyu, Kiblat dan lain-lain. Sedangkan buku yang ditulisnya antara lain: Sejarah al Quran, Sejarah Ka’bah dan Manasik Haji, Sejarah Hidup KH Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar, Sejarah Masjid dan Amal Ibadah di Dalamnya, Mutiara Akhlaq, Ahlus Sunnah wal Jamaah, Keyakinan dan I’tiqad dan Sejarah Filsafat Islam.
Kalangan Persis lainnya, yang patut dikenang adalah KH Aceng Zakaria. Ia adalah mantan Ketua Umum Persatuan Islam. Lebih dari 100 buku telah ditulisnya, baik dalam Bahasa Arab maupun Bahasa Indonesia. Karyanya dalam Bahasa Arab yang sangat terkenal dan sering dicetak ulang adalah al Muyassar fil Ilmin Nahwi. Selain itu, karyanya yang dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab lainnya adalah: Kesalahan Umum Dalam Pelaksanaan Shalat, Etika Hidup Seorang Muslim, Materi Dakwah, Kumpulan Doa Doa Shalat, Belajar Nahwu Praktis 40 jam, Belajar Tahsrif Sistem 20 Jam, Haramkah Isbal dan Wajibkah Janggut? Tarbiyah an Nisa’, Kitab at Tauhid (3 jilid), Ilm al Mantiq dan Al Bayan fi Ulumil Quran.
Dari kalangan Muhammadiyah, ada tokoh ternama Ahmad Azhar Basyir. Ia lahir di Kauman Yogyakarta 21 November 1928. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah 1990-1995. Ia juga dikenal banyak menulis buku, antara lain: Terjemah Matan Taqrib, Terjemah Jawahir Kalamiyah, Ikhtisar Ilmu Tafsir, Ikhtisar Ilmu Musthalah Hadits, Ilmu Shorof, Pelajaran Hadits, Manusia, Kebenaran Agama dan Toleransi, Pendidikan Agama Islam I, Hukum Perkawinan Islam, Hukum Waris Islam, Asas Asas Hukum Muamalat, Ikhtisar Fiqih Jinayat, Masalah Imam dalam Filsafat Politik Islam, Negara dan Pemerintahan dalam Islam, Ikhtisar Hukum Internasional Islam, Kawin Campur dan lain-lain.
Ulama yang banyak menorehkan karya tulis lainnya, adalah Bey Arifin. Ia menulis puluhan buku. Selain menulis, ia juga penceramah yang menawan. Karyanya mendapat sambutan dari masyarakat luas. Diantaranya adalah Hidup Sesudah Mati, Samudera al Fatihah, Mengenal Tuhan, Rangkaian Cerita dalam al Quran, Dialog Islam Kristen, Maria, Yesus dan Muhammad. Ada dua karya buku yang ditulis Bey Arifin dan Abdullah Said, yaitu: Dinamika Iman dan Rahasia Ketahanan Mental. Bey Arifin juga menerjemahkan buku Aqidah Salaf Kitab Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab dan Kerugian Dunia karena Kemunduran Umat Islam karya Abu Hasan an Nadwi. Ia juga menerjemahkan buku Kehidupan Para Sahabat Rasulullah saw karya Yusuf al Kandahlawi.
Patut dikenang juga cendekiawan asal Sumatera Barat, Firdaus AN. Ia penulis handal di masanya. Ia pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah Tunas (1950-1952). Pemimpin redaksi Majalah Perbaikan, Jakarta (1953-1954), Pemimpin Redaksi Penyuluh Agama (1957-1961) dan redaksi Majalah Daulah Islamiyah (1957). Pada 1955, ia menulis buku Analisa Perkawinan Soekarno Hartini. Ia juga pernah menulis buku dari Penjara ke Meja Hijau, Dosa-Dosa Politik , Detik-Detik Terakhir Kehidupann Rasulullah, Pesan-Pesan Islam, Panji-Panji Dakwah dan Kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain. Karena buku yang ditulisnya, ia pernah dimasukkan penjara di era presiden Soekarno.
Lelaki dari Sumatera Barat lainnya yang patut dikenang adalah Fuad Moh Fachruddin. Ia lahir di kota Padang 17 Agustus 1918. Cendekiawan yang pernah mengajar di Universitas Pesantren Islam dii Bangil ini terkenal dengan karya-karya tulisnya. Diantaranya adalah: Sejarah Perkembangan Pemikiran dalam Islam, Filsafat dan Hikmat Syariat Islam, Fatwa-Fatwa Penting Agama Islam, Pemikiran POlitik Islam, Syiah Suatu Pengamatan Kritikal, Kawin Mutah dalam pandangan Islam, Kawin Antaragama, Kamus Islam I, Riba dalam Bank, Koperasi, Perseroan dan Asuransi, Islam Berbicara Soal Perbudakan dan lain-lain.
Banyak tokoh lain yang ditulis menarik dalam buku ini. Kalau anda aktivis, guru, ustadz, mahasiswa, atau bahkan masyarakat umum sangat penting untuk membaca buku ini. Dengan membacanya, kita jadi mengerti warisan tokoh-tokoh Islam di tanah air dan sekaligus kita bisa mengembangkannya. Selamat membaca.[]
Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.
Sumber: Menulislah Engkau Akan Dikenang karya M Anwar Djaelani, Pustaka al Kautsar, Maret 2024.