Ukhuwah Islamiyah
Mungkin sudah terlalu sering kita mendengar kata ‘ukhuwah Islamiyah’. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sudah lelah untuk membicarakannya lagi. Sebab, selama ini ukhuwah Islamiyah seolah-olah hanya menjadi sebuah dambaan yang kita tidak tau kapan hal itu akan tercapai.
Realita membuktikan, hanya karena masalah sepele sering dapat menimbulkan konflik berkepanjangan antar sesama bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Hanya karena berbeda parpol dan capres yang didukungnya dapat memunculkan konflik. Hanya masalah berbeda madzhab sering saling bully dan saling sindir. Dan hanya masalah pemahaman furu’iyah seperti tahlilan, selamatan orang meninggal, qunut Subuh, dan lainnya dapat menimbulkan keretakan dalam persahabatan.
Salah satu faktor penyebabnya karena ‘fanatisme buta’. Begitu fanatiknya, sampai ada seorang kiai bilang bahwa diluar ormasnya gak bakalan bisa masuk surga. Seolah surga itu kepunyaan nenek moyangnya. Na’udzubillah minzalik.
Makna Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah (إخوة اسلا مية) adalah persaudaraan sesama umat Islam. Juga ada yang mengartikan sebagai persaudaraan berdasarkan ajaran Islam, baik ukhuwah sesama muslim maupun dengan non muslim.
Ukhuwah merupakan hal yang sangat penting dalam agama Islam. Hal itu berhubungan erat dengan keimanan seseorang. Di dalam ajaran Islam, persaudaraan bukan hanya menyangkut hubungan antar dua orang atau lebih secara horizontal, tetapi juga menyangkut keimanan dan ketaatan seseorang terhadap Allah ta’ala. Firman-Nya :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌفَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan bertakwalah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat: 10).
Ukhuwah Islamiyyah adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan akidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.
Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah Saw membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari setengah abad.
Sekarang ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam.