NASIONAL

Ulama Muda Aceh Kritik Konser Virtual BPIP

Jakarta (SI Online) – Konser penggalangan dana secara virtual bertajuk “Bersatu Melawan Corona” yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Indika Foundation, dan lain-lain pada Ahad, 17 Mei 2020 lalu, terus menuai kritikan.

Ulama muda asal Aceh, Muhammad Yusran Hadi menilai konser tersebut menyinggung umat Islam dan rakyat Indonesia.

Bukan hanya itu, konser tersebut juga dinilai telah melecehkan kemuliaan dan keagungan bulan Ramadhan. Bagi umat Islam, Ramadhan itu bulan yang mulia dan agung. Selain itu, bulan Ramadhan juga bulan ibadah. Sepatutnya pemerintah menghargai dan menghormati bulan Ramadhan.

“Tindakan pemerintah mengadakan konser ini telah bertentangan dengan toleransi beragama. Ini tindakan intoleran dan radikalisme,” kata Yusran dalam keterangan tertulisnya, Kamis 21 Mei 2020.

Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh dari International Islamic University Malaysia (IIUM) ini mengatakan, tidak pernah terjadi dalam sejarah di Indonesia adanya konser yang resmi digelar oleh pemerintah pada bulan Ramadhan. Menurutnya, hanya pada rezim ini konser resmi digelar oleh negara dengan berbagai alasan yang dibuat-buat dan tidak masuk akal.

Lebih aneh lagi, konser untuk lawan Corona justru dilakukan bertentangan dengan aturan PSBB dan physical distancing yang dibuat oleh pemerintah yang melarang perkumpulan orang pada saat pandemi. Terlebih lagi mengabaikan aturan protokol Covid-19 dengan tidak pakai masker dan tidak menjaga jarak.

“Berarti pemerintah tidak komitmen terhadap aturan dan tidak memberikan contoh yang baik. Anehnya, masjid-masjid ditutup untuk menghindari perkumpulan orang, namun konser ini diadakan,” ungkap Ketua MIUMI Aceh itu.

Menurut Yusran, BPIP sebagai penyelenggara konser lebih baik dibubarkan. BPIP, kata dia, hanya mampu menjadi ‘event organizer’ konser, tidak layak menjadi lembaga negara.

“Gaji gede, tapi kerja tidak jelas dan tidak ada manfaat, bahkan selalu buat masalah,” kata dia.

Red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button