NASIONAL

Urusan Yudian BPIP tak Selesai Hanya dengan Klarifikasi

Jakarta (SI Online) – Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang, Profesor Suteki menilai pernyataan Ketua Badan Penguatan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, yang mengatakan agama musuh terbesar dari Pancasila tidak tepat dan dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Suteki mengatakan dengan adanya pernyataan tersebut, pemerintah dinilai blunder dan sudah semestinya BPIP dibubarkan. Paling tidak, Yudian harus dicopot dari jabatannya sebagai Kepala BPIP.

“Kalau seperti ini akan timbul ketidakpercayaan masyarakat, apakah itu mau dikehendaki demikian maka reaksi yang lebih jauh adalah bubarkan BPIP atau setidaknya copot Profesor Yudian Wahyudi,” kata Suteki dalam acara ILC tvOne, Selasa malam, 18 Februari 2020, dikutip dari vivanews.com.

Secara pribadi, pakar Sosiologi Hukum dan Filsafat Pancasila itu mengaku telah melihat langsung cuplikan video pernyataan Yudian.

Dalam video tersebut Yudian dinilai mengeluarkan pernyataan dalam keadaan adat dan terlihat tanpa ada tekanan, maka dari itu Yudian pantas mendapatkan sanksi dari kekeliruannya tersebut.

“Saya telusuri videonya ada berita online juga ada dan saya melihat betul videonya itu dinyatakan dalam kondisi tidak tertekan tidak dalam kondisi stres, tidak dalam kondisi gila, tidak dalam kondisi yang terpapar apapun jadi dalam posisi bisa bertanggung jawab dan merdeka,” ujar dosen yang pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Undip ini.

Meski Yudian telah memberikan klarifikasi terhadap ucapannya tersebut, namun tidak begitu saja permasalahan itu dapat selesai. Yudian sebagai pejabat pemerintah dan telah mengeluarkan ucapan yang kontroversial maka dari itu tidak bisa diselesaikan dengan cara klarifikasi.

“Meskipun sudah berikan klarifikasi, tapi tidak begitu saja masalah ini selesai. Indonesia bukan negara klarifikasi,” ujarnya.

Suteki juga menyebut pernyataan Kepala BPIP bahwa agama musuh Pancasila ahistoris. Menurutnya, agama lebih dulu eksis daripada Pancasila. Nilai-nilai agama tertanam dalam Pancasila dan sudah lama jadi pedoman berbangsa.

“Jadi tidak mungkin kalau Pancasila musuh agama. Perumusan negara ini juga melibatkan tokoh-tokoh agama, ada Piagam Jakarta,” kata dosen yang puluhan tahun mengajar Pancasila ini.

red: asyakira

Artikel Terkait

Back to top button