#Lawan IslamofobiaNASIONAL

Ustaz Bernard Abdul Jabbar: Ibu-Ibu Main HP Sambil Rebahan Lebih Banyak, Ngapain Usil Sama yang Pengajian?

Bekasi (SI Online) – Salah seorang mubaligh asal Bekasi, Jawa Barat, Ustaz Bernard Abdul Jabbar, mengaku prihatin atas pidato Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.

Sebagai orang nomor satu di lembaga pembinaan Pancasila yang Berketuhanan Yang Maha Esa, kata Ustaz Bernard, sangat disayangkan bila Megawati menunjukkan ketidaksukaannya pada kaum ibu yang gemar mengikuti pengajian.

“Pimpinan lembaga pembinaan Pancasila kok terkesan anti pengajian yang merupakan wujud pengamalan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” ungkap Ustaz Bernard kepada Suara Islam Online, Ahad (19/02/2023).

Baca juga: Pertanyakan Kenapa Ibu-Ibu Gemar Ikut Pengajian, Megawati: Anaknya Mau Diapakan?

Meski pidato Megawati itu diawali dengan permintaan maaf, kata Ustaz Bernard, hal itu tak dapat menghapus kesan anti terhadap pengajian dan Islam. Bahkan bisa dikatakan Islamofobia, sebab mengikuti pengajian adalah bagian dari menunaikan kewajiban menurut Islam.

“Pengajian itu bahasa lainnya ta’lim. Menuntut Ilmu. Menuntut ilmu mengikuti perintah agama, perintah Nabi Muhammad. Di Islam, menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan, dari lahir hingga meninggal,” jelas Ustaz Bernard.

Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 itu juga mengaku heran dengan Megawati yang hanya mempersoalkan ibu-ibu yang gemar mengikuti pengajian.

Jika yang jadi masalah adalah dengan aktivitas tersebut ibu-ibu dinilai meninggalkan rumah, keluarga atau anak-anak, ia mempertanyakan, mengapa Megawati tidak menyoal ibu-ibu yang gemar arisan, kongkow di kafe sambil ghibah atau bahkan meskipun di rumah mereka yang rebahan sambil main handphone.

“Sekarang ini banyak lho ibu-ibu yang buang-buang waktu dengan rebahan, main HP, main medsos. Walapun secara fisik di rumah, tetapi urusannya terbengkalai,” kata Ustaz Bernard.

“Jadi ngapain usil sama yang pengajian, yang biasanya hanya seminggu sekali selama maksimal dua jam saja. Itu pun anak-anak bahkan bapaknya juga bisa diajak,” kata Ustaz Bernard.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran melihat banyak ibu-ibu sekarang ini yang dinilainya gemar mengikuti pengajian.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button