Ustaz Syuhada Bahri, Langit pun Menangisi Kepergiannya
Ibnu Abbas kemudian menjawab, “Ya, langit dan bumi akan menangisi kepergian seseorang. Karena tidak ada satu pun makhluk-Nya kecuali mempunyai satu pintu di langit, yang dari pintu itu tempat turun rezekinya dan tempat naik (diterima) amal kebaikannya.
Apabila seorang mukmin meninggal dunia maka pintu langit—tempat turun rezeki dan tempat naik amal salehnya itu—ditutup. Pada saat itulah langit menangis (karena merasa kehilangan seseorang yang amal salehnya biasa naik dari salah satu pintunya).
Demikian juga dengan bumi. Ketika tempatnya di bumi—yang biasa dipakai shalat dan berzikir oleh hamba saleh tersebut—merasa kehilangan dengan wafatnya hamba tadi, maka saat itulah bumi menangis.
Manusia, kata Ustaz Syamsul, menjalani tiga peristiwa besar selama hidupnya. Saat dia lahir, menikah dan mati. Salah satu tanda kematian yang baik (khusnul khatimah), adalah meninggalnya seseorang di malam Jumat atau hari Jumat.
Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jumat atau pada malam Jumat kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.”
Ulul Azmi min ad-Duat
KH Abdul Wahid Alwi, yang saat ini merupakan Waketum I Dewan Da’wah, adalah orang yang lama mendampingi perjuangan Ustaz Syuhada dalam memimpin dan mengurusi Dewan Da’wah. Di masa kepemimpinan Ustaz Syuhada, Ustaz Wahid juga menjabat Waketum. Maka, ia pula yang menjadi imam shalat jenazah Ustaz Syuhada.
“Ketua Umum (Ustaz Adian Husaini, red) sedang sakit maka mewakilkan kepada saya. Karena itu atas nama seluruh jajaran Dewan Da’wah, pusat dan daerah, dan dai-dai yang tersebar di seluruh tanah air, di pelosok-pelosok, saya mohon berkenan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya saudara, sahabat, dai, panutan kita Al Ustaz Kiai Haji Syuhada Bahri. Beliau wafat pagi tadi jam 04.00. Kita mengakui ini qadha dan qadharnya Allah SWT, tak ada satupun makhluk yang bisa menghalanginya. Kita ucapkan innalillahi wa innailaihi rajun,” kata Ustaz Wahid usai memimpin shalat jenazah.
Hari ini, kata Ustaz Wahid, adalah hari Jumat yang mulia, di bulan yang mulia dan di masjid, tempat yang mulia. Ia mengajak jamaah untuk menyerahkan diri pada Allah SWT dan mendoakan Ustaz Syuhada semoga mendapatkan keridaan dan ampunan dari Allah SWT.
“Saya bertahun-tahun mendampingi Ustaz Syuhada sebagai ketua umum. Beliau adalah mujahid, pejuang, dan dai dalam dakwah Ilallah. Bukan dakwah kepada dirinya atau Dewan Da’wah, tetapi dakwah Ilallah. Beliau adalah seorang dai yang tangguh,” kata Ustaz Wahid.