LAPORAN KHUSUS

Ustaz Syuhada Bahri, Langit pun Menangisi Kepergiannya

Ustaz Wahid mengatakan, pada masa lalu, di zaman kenabian dikenal adanya Rasul Ulul Azmi, yakni Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad Saw. Mereka adalah para Nabi yang mendapat ujian yang hebat dan memiliki azam yang kuat. Sekarang ini, dengan berakhirnya kenabian pada Nabi Muhammad Saw, maka tidak ada lagi Ulul Azmi dari kalangan Nabi.

Namun, Ustaz Wahid memberikan julukan kepada Ustaz Syuhada sebagai “Ulul Azmi Minad Duat.” Dai yang memiliki tekad yang sangat kuat untuk kebaikan. Tekadanya membaja dalam menegakkan dakwah Ilallah, Islam yang rahmatan lil alamin.

“Sampai ujung Timur Indonesia, daerah-daerah pedalaman. Beliau berdakwah ke Timor Timur. Beliau dai pelosok, yang kalau mau sampai tujuan harus naiki perahu,” lanjutnya.

Terakhir, Ustaz Wahid menegaskan, Ustaz Syuhada adalah sosok dai yang mencintai tanah airnya. Mencintai NKRI yang diperjuangkan oleh gurunya, Allahuyarham Mohammad Natsir. Ia selalu menyemangati generasi muda yang saleh untuk menyelamatkan Indonesia dengan dakwah.

“Itu pesan beliau. Demi Allah, tidak selamat Indonesia kecuali dengan dakwah Ilallah. Sebab dengan demikian doa kita akan diterima oleh Allah SWT,” pungkasnya.

Teruskan Perjuangannya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam sambutan singkatnya usai pelaksanaan shalat jenazah menyampaikan rasa duka dan bela sungkawanya atas kepergian Ustaz Syuhada Bahri.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Siang hari ini kita lepas guru kita, sahabat kita, teladan kita, panutan kita Ustaz Syuhada Bahri yang tadi pagi dipanggil pulang keharibaan Allah SWT. Kita semua jadi saksi bahwa hidupnya dilimpahkan untuk perjuangan, dakwah di Indonesia,” kata Anies.

Anies mengatakan, perjalanan hidup Ustaz Syuhada menggambarkan betapa kehidupannya bukan sekadar untuk dirinya sendiri tetapi untuk umat dan bangsa. Karena itu ia mendoakan Ustaz Syuhada khusnul khatimah dan diterima segala amal baiknya oleh Allah SWT.

“Ibu dan anak-anak semua, nama besar Allahuyarham sekarang ada di pundak ananda semua. Jangan pandang ini sebagai beban berat. Pandanglah sebagai kehormatan, kesempatan bahwa ayah kalian telah membukakan jalan dakwah yang diteruskan kepada anak-anaknya,” lanjut Anies.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button