NASIONAL

Wakil Ketua MPR Minta Kemlu RI Evakuasi WNI di Sudan

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI agar meningkatkan seluruh upaya diplomasi dan komunikasi tingkat tinggi demi tercapainya jaminan keamanan bagi KBRI Khartoum dalam melindungi atau menjalankan evakuasi para WNI di Sudan.

“Kami memahami begitu sensitif dan gentingnya situasi di Sudan saat ini, maka semakin dibutuhkan komunikasi tingkat tinggi para pihak berkewenangan agar perlindungan dan atau evakuasi para WNI di Sudan dapat terlaksana dengan aman dan selamat tanpa gangguan dan ancaman suatu apapun,” ujar Hidayat dalam keterangan persnya, Kamis (20/4/2023).

Di tengah situasi mencekam saat ini, Hidayat berharap seluruh WNI dan mahasiswa Indonesia di Sudan tetap selamat dan menjaga solidaritas hingga tercapainya solusi terbaik.

Dia juga mendesak Kemlu RI untuk melindungi dan segera mengevakuasi seluruh WNI yang potensial terancam keselamatan mereka akibat konflik bersenjata yang makin berkobar di Sudan.

Pria yang akrab disapa HNW itu menyampaikan berdasarkan laporan lapangan, kondisi keamanan di Sudan sudah semakin genting dan membahayakan warga termasuk WNI dan Mahasiswa Indonesia di sana.

Terobosan itu demi melaksanakan kewajiban konstitusional Negara melindungi dan menyelamatkan warga Negara Indonesia termasuk yang di Sudan.

“Pemerintah RI melalui Kemenlu RI penting untuk segera membantu dan mengevakuasi seluruh warga Indonesia di Sudan termasuk para Mahasiswa yang terdampak, sampai kembali stabilnya situasi keamanan dan politik di sana,” ujarnya.

HNW yang juga Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II yang meliputi Luar Negeri ini menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap kondisi 1.209 WNI dan mahasiswa Indonesia di Sudan yang semakin terancam keamanan dan keselamatannya di tengah semakin memburuknya konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan milisi paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

“Kami mendengar laporan dari banyak warga kita di sana bahwa hunian-hunian WNI berulang kali terkena peluru nyasar, situasi juga diperburuk dengan matinya internet, jaringan telepon, dan air bersih di banyak lokasi selama dua hari terakhir,” tutur HNW.

“Ditambah keterbatasan logistik pangan dan lain-lainnya dikarenakan bahaya yang mengancam di luar tempat tinggal mereka, menjadi hal yang sangat miris bagi para warga Indonesia di sana, apalagi sebentar lagi mereka mestinya juga akan merayakan Idul Fitri,” tambanya.

Menurut Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini, pertempuran bersenjata kedua kubu berkonflik di Sudan semakin mengarah kepada urban warfare atau pertempuran dalam kota.

“Saat ini baku tembak sudah terjadi juga di kawasan-kawasan asrama mahasiswa dan apartemen yang banyak dihuni WNI, mengingat eskalasi bersenjata ini terjadi begitu cepat dan semakin meluas di berbagai provinsi di Sudan, para warga Indonesia di sana mengkhawatirkan risiko tinggi semakin memburuknya situasi keamanan dan politik untuk jangka waktu yang tidak sebentar, maka tentunya sangat diperlukan mitigasi risiko tinggi tersebut sesegera mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan keamanan dan keselamatan Warga Indonesia termasuk Mahasiswanya,” ungkap HNW.

HNW juga memberikan apresiasi tinggi kepada KBRI Khartoum, PPI Sudan, dan seluruh WNI dan mahasiswa di Sudan yang sampai saat ini terus saling membantu dan bersolidaritas dalam mengatasi banyak kendala dan permasalahan para WNI di tengah masa yang sulit ini.

“Besar harapan kami agar situasi genting ini segera berakhir, dan seluruh warga Indonesia di Sudan tidak panik dan terus terkonsolidasi, agar selalu aman dan selamat dalam lindungan Allah SWT,” pungkas HNW.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button