Wakil Wantim MUI: Bangun Peradaban, Umat Islam Harus Bangkit dan Kuasai Teknologi
Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi, menyampaikan pandangannya tentang urgensi membangun peradaban Islam yang maju dan berdaya saing. Hal itu disampaikan dalam acara Refleksi 2024 dan Resolusi 2025 Perspektif Islam yang digelar pada Rabu, 1 Januari 2025, di Swiss Bell Hotel, Kota Bogor.
Kiai Muhyiddin menegaskan bahwa umat Islam di Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam memperkuat peradaban Islam yang tidak hanya dilihat dari segi agama, tetapi juga dari kemajuan teknologi dan informasi.
“Indonesia sebenarnya sudah sangat memenuhi syarat untuk memiliki negara Islam yang kuat. Namun, kita masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal penguasaan teknologi informasi. Umat Islam harus bangkit, karena Islam bukan hanya kewajiban yang harus dilaksanakan, tetapi juga harus menjadi kekuatan yang bisa mendukung pembangunan dunia,” ujarnya.
Kiai Muhyiddin juga mengkritik keras kondisi sosial dan politik di dunia Islam saat ini. Menurutnya, peran ulama yang seharusnya menjadi pemimpin spiritual umat sering kali tergeser oleh ambisi politik.
“Banyak ulama yang seharusnya memimpin umat dalam masalah keagamaan, namun mereka lebih memilih jualan politik. Ini adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh umat Islam,” ungkapnya.
Termasuk kondisi perpolitikan di beberapa negara, seperti Uni Emirat Arab, kebijakan mereka sangat dipengaruhi oleh kepentingan luar, salah satunya adalah ketakutan terhadap kekuatan Yahudi. Akibatnya, kebijakan dalam negeri seringkali menyeleweng dari ajaran Islam yang sejati.
Di samping itu, dalam diskusi yang mengangkat tema Membangun Peradaban Islam: Evaluasi, Proyeksi, dan Aksi Strategis, Kiai Muhyiddin juga menyoroti ketidakberdayaan umat Islam dalam menghadapi isu-isu internasional, khususnya terkait Palestina.
“Isu Palestina adalah salah satu contoh nyata di mana umat Islam merasa tidak berdaya di panggung dunia. Padahal, kita memiliki potensi yang luar biasa jika umat Islam bisa bersatu dan menguasai ilmu pengetahuan, termasuk teknologi dan informasi yang kini menjadi kunci dalam peradaban dunia. Umat Islam harus lebih fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan sebagai langkah untuk meraih kedudukan yang lebih baik di dunia internasional,” ujar Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI) itu.
Kiai Muhyiddin berharap di masa mendatang, umat Islam tidak hanya menjadi pengikut, tetapi juga menjadi pemimpin dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Dengan bersatu dan menguatkan semangat untuk belajar serta berinovasi, insyaallah umat Islam dapat membangun peradaban Islam yang kokoh dan menjadi kekuatan global yang dihormati, sebagaimana pada masa kejayaan Islam pada zaman Rasulullah dan Kekhalifahan,” tandasnya.
Diskusi awal tahun ini turut dihadiri sejumlah tokoh seperti MS Kaban (Mantan Menteri Kehutanan), Ustaz Ismail Yusanto (Cendekiawan Muslim), dan Dr. Rizal Taufiqurrahman (Ekonom Indef).
rep: huda
red: adhila